Review Album ‘Jejak Waktu’ dari Hardmilk: Energi Pop-Punk yang Memukau

Hardmilk dari Depok membuktikan bahwa genre pop-punk masih hidup dengan merilis album perdana bertajuk ‘Jejak Waktu’. Album ini menampilkan sembilan lagu yang menggabungkan dentuman energik, kedalaman emosi, dan semangat perlawanan dengan apik. Dari single kritik sosial “No More War” hingga anthem penyemangat “Takhlukan Dunia”, Hardmilk menunjukkan bahwa pop-punk tidak hanya tentang musik menghentak, tapi juga sebagai sarana untuk menyentuh hati dan mengungkapkan keresahan generasi.

‘Jejak Waktu’ merefleksikan perjalanan kreatif band ini dengan menghadirkan beragam fase kehidupan, mulai dari konflik personal hingga isu sosial. Kolaborasi dengan artis lain seperti Lamlam dari Closehead dan Fyan dari Rebbelion Rose juga memberikan warna istimewa pada album ini. Dari gemuruh gitar hingga aransemen akustik minimalis, setiap lagu menawarkan pengalaman mendalam.

Launching party ‘Jejak Waktu’ akan digelar di Hype Depok pada 24 April 2025, dengan penampilan dari Rebbelion Rose, Sukatani, Ninety Horsepower, dan Gledek. Hardmilk berharap acara ini akan menjadi momen berbagi energi langsung dengan para penggemar. Album ini telah tersedia di seluruh platform streaming sejak 21 Februari 2025.

Jauh dari sekadar nostalgia era pop-punk 2000-an, Hardmilk berhasil membawa genre ini ke ranah yang relevan dengan realitas masa kini. Dari kritik sosial hingga kisah cinta, ‘Jejak Waktu’ bukan hanya sekedar album musik, tapi juga merupakan catatan perjalanan band ini dan mungkin juga para pendengarnya. Bagi penggemar pop-punk yang haus akan lirik kekerasan dan melodi menggigit, ‘Jejak Waktu’ layak untuk dijadikan soundtrack perlawanan. Temukan arti di setiap hentakan gelombang pop-punk ini dan rasakan kegigihannya dengan mendengarkannya.

Source link