Pulp Sumbangkan £1 Per Tiket Tur Arena UK 2025

Pulp, band legendaris asal Inggris, telah berkomitmen untuk menyumbangkan £1 dari setiap tiket yang terjual pada tur arena musim panas 2025 di Inggris dan Irlandia melalui LIVE Trust. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat fondasi ekosistem musik Inggris dan mendukung venue musik skala kecil, festival, serta bakat-bakat baru di industri musik. Sebagai band Inggris pertama yang mendukung inisiatif ini, Pulp memimpin misi untuk mendukung venue grassroot dan talenta baru di seluruh negeri. Para musisi lain juga telah mengambil langkah serupa, tetapi kolaborasi Pulp dengan LIVE Trust menandai pertama kalinya skema ini diintegrasikan secara resmi ke dalam struktur pendanaan industri.

Tur Pulp pada 2025 meliputi enam pertunjukan di kota-kota besar di Inggris, dimulai dari Glasgow hingga Manchester. Sebelum tur ini, pada 2023 mereka melakukan reuni dan membawakan lagu-lagu baru seperti “Farmer’s Market”, “Spike Island”, dan “Background Noise”. Meski banyak yang berspekulasi tentang kemungkinan album baru, drummer Nick Banks menegaskan bahwa reuni ini lebih fokus pada nostalgia dan kebersamaan daripada proyek album baru.

Dukungan Pulp terhadap LIVE Trust diapresiasi sebagai langkah progresif di tengah krisis venue kecil di Inggris. Data Music Venue Trust menunjukkan bahwa 125 venue berskala kecil tutup permanen sejak 2020. Dengan sumbangan yang diharapkan mencapai puluhan ribu pound, dana ini menjadi penyangga bagi ruang kreatif yang menjadi batu loncatan bagi musisi masa depan.

Dengan tiket tur Pulp yang diprediksi ludes dalam hitungan menit, kontribusi mereka berpotensi menggalang dana signifikan untuk masa depan industri musik yang lebih cerah. Kolaborasi antara artis terkenal dan yayasan nirlaba seperti ini diharapkan menjadi preseden bagi industri hiburan global, menyeimbangkan kesenjangan antara skala besar dan gerakan komunitas skala kecil. Sebagai grup musik yang meroket dari skena independen Sheffield era 90-an, Pulp memberikan dukungan simbolis dan kongkret untuk warisan budaya musik Inggris yang inklusif dan berkelanjutan.

Source link