Sejarah Cap Go Meh dan Makna Lontong: Temuan Menarik!

Cap Go Meh adalah sebuah perayaan yang berasal dari budaya Tionghoa, yang secara harfiah berarti malam ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Di Tiongkok, Cap Go Meh dikenal sebagai Festival Lampion yang penuh dengan lampion warna-warni dan berbagai perayaan meriah. Namun, ketika diaspora Tionghoa menyebar ke berbagai wilayah termasuk Indonesia, tradisi Cap Go Meh mengalami adaptasi dengan budaya setempat. Adaptasi tersebut juga terlihat dalam bidang kuliner, di mana masyarakat Tionghoa Peranakan di Indonesia lebih memilih lontong daripada yuanxiao yang identik dengan perayaan di Tiongkok.

Sejarah mencatat bahwa pada abad ke-14 ketika imigran Tionghoa pertama kali menetap di pesisir Jawa seperti Semarang dan Lasem, mereka tidak membawa perempuan dari Tiongkok. Hal ini menyebabkan banyak pria Tionghoa menikah dengan perempuan Jawa, sehingga terjadi perpaduan budaya yang juga terlihat dalam masakan. Adaptasi ini merupakan cerminan dari kedekatan budaya antara Tionghoa dan lokal Indonesia, yang menciptakan keberagaman kuliner yang unik dan menarik. Semangat perayaan Cap Go Meh pun tetap hidup dalam berbagai tradisi lokal yang dipertahankan hingga saat ini.