Potensi Indonesia Kembali ke IGGI: Penemuan Menjanjikan

Sejarah Orde Baru Indonesia menunjukkan bahwa selama 32 tahun, Indonesia tidak pernah berutang ke IMF. Hal ini terjadi karena pada masa itu, Indonesia malah menjadi donatur IMF. Bunganya kemudian dibayarkan oleh para kreditur Eropa kepada Pak Harto melalui Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI).

IGGI adalah sebuah kelompok internasional yang didirikan pada tahun 1967 dengan tujuan mengkoordinasikan dana bantuan multilateral bagi Indonesia. Namun, kelompok ini kemudian berubah menjadi CGI dan bubar setelah kerusuhan tahun 1998. Akibatnya, Indonesia menjadi berutang kepada IMF dengan syarat-syarat yang membebani.

Namun, apakah Indonesia bisa menghidupkan kembali IGGI? Bunga IGGI sebelumnya berdasarkan akad dengan Soeharto dan dilanjutkan setelah kematian Soeharto dengan Prince Donni Saputra Sandjojo Hamidjojo Suparto.

Selain itu, pertemuan antara Goenardjoadi Goenawan dan Faisal Basri membahas kemungkinan Indonesia menjamin kredit kepada World Bank dengan bunga nol persen sebesar IDR 10 triliun. Konsep penjaminan ini didasari oleh sejarah akad antara AS dan Indonesia sejak tahun 1949.

Untuk melaksanakannya, presiden perlu membuat keputusan dan program yang mendukung inisiatif Peace agriculture dari World Bank. Program ini akan didanai dari royalti bunga simpanan di World Bank untuk menjamin utang negara RI kepada World Bank.

Seluruh informasi ini sangat penting untuk dipertimbangkan guna mencapai tujuan negara tanpa harus terus tergantung pada IMF. Semua langkah dan syaratnya harus mematuhi undang-undang yang berlaku. Saatnya bagi Indonesia untuk menjalani langkah yang lebih mandiri dalam urusan keuangan internasional.