Rasisme merupakan masalah yang sering kali menimbulkan konflik dan perpecahan dalam masyarakat. Hal ini juga terjadi dalam serial “Warrior” yang dibuat berdasarkan naskah karya Bruce Lee. Serial ini menampilkan karakter Ah Sahm, seorang imigran dari Tiongkok yang berjuang di tengah perang antar geng di San Fransisco pada akhir abad ke-19. Ah Sahm bergabung dengan geng Hop Wei dan terlibat dalam konflik dengan geng lainnya seperti Long Zii dan Irish Mob yang memiliki sikap rasisme terhadap Tionghoa.
Pada latar belakang cerita yang kompleks ini, tergambar realitas rasisme yang dialami komunitas Tionghoa di Amerika Serikat pada masa itu. Serial ini juga menyoroti tentang Chinese Exclusion Act, undang-undang rasis yang melarang para pekerja migran Tiongkok untuk bekerja di Amerika Serikat selama 10 tahun. Dalam hal ini, terlihat bagaimana rasisme tidak hanya muncul karena perbedaan fisik atau budaya, tetapi juga karena faktor politik dan ekonomi yang mempengaruhi persepsi dan perlakuan terhadap kelompok tertentu.
Dengan menampilkan konflik antar geng yang dipicu oleh rasisme, serial “Warrior” mengajak penontonnya untuk memahami dampak negatif dari diskriminasi rasial. Melalui kisah-kisah yang dihadirkan dalam serial ini, kita dapat belajar tentang pentingnya menghormati perbedaan dan membangun keadilan di tengah masyarakat. Selain itu, serial ini juga menegaskan betapa nilai-nilai kemanusiaan sangat penting untuk dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan demikian, penonton diharapkan dapat menyadari bahaya rasisme dan menjadi agen perubahan yang memperjuangkan persamaan hak dan perlakuan bagi semua orang.