Presiden RI, Prabowo Subianto, telah menghadiri Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS. Konferensi ini merupakan bagian dari Sidang Umum PBB ke-80 dan diinisiasi oleh Prancis dan Arab Saudi, yang diwakili oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Presiden Prabowo menjadi pembicara kelima dalam forum tersebut setelah Yordania, Turki, Brazil, dan Portugal.
KTT ini menjadi platform penting bagi komunitas internasional untuk memperkuat komitmen global terhadap solusi dua negara untuk konflik Palestina dan mendapatkan dukungan konkret untuk implementasinya. Selain itu, ada 33 negara dan organisasi internasional yang diundang untuk memberikan pandangan, dengan prioritas diberikan kepada negara-negara core group yang memiliki peran penting dalam menyukseskan solusi dua negara, termasuk Indonesia.
Ada beberapa momen menarik selama KTT Solusi Dua Negara di PBB, termasuk matinya mikrofon yang digunakan oleh Presiden Prabowo saat memberikan pernyataan. Meskipun demikian, pernyataannya tetap didengar dengan jelas oleh para delegasi di aula Sidang Majelis Umum. Selain itu, Prancis secara resmi mengakui negara Palestina dalam pertemuan tersebut, bergabung dengan sebagian besar negara anggota PBB lainnya yang telah mengambil langkah serupa.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga berpartisipasi dalam acara tersebut melalui konferensi video karena AS mencabut visanya. Dalam pidatonya, Abbas mengapresiasi Deklarasi New York yang dihasilkan dalam konferensi sebelumnya dan menegaskan komitmennya untuk menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen dalam waktu satu tahun setelah konflik di Gaza berakhir. Seluruh acara ini merupakan langkah penting dalam upaya mencapai perdamaian dan solusi dua negara untuk konflik di Palestina.

