10 Manifestasi Trauma Masa Kecil yang Membentuk Kehidupan Dewasa

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Orang dewasa yang mengalami trauma masa kecil sering menghadapi tantangan dalam membentuk hubungan yang sehat. Biasanya, mereka mengembangkan gaya keterikatan yang disfungsional, entah itu avoidant (menghindar) atau anxious (cemas). Gaya keterikatan avoidant muncul ketika seseorang merasa tidak nyaman dalam kedekatan emosional, menunjukkan ketidakmampuan untuk mengekspresikan perasaan secara terbuka dan menjaga jarak dengan orang lain. Hal ini sering kali dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil di mana kebutuhan emosional tidak terpenuhi atau ekspresi emosi ditolak.

Di sisi lain, gaya keterikatan anxious ditandai dengan ketakutan berlebihan akan penolakan dan kekhawatiran tentang ditinggalkan. Orang dengan pola ini sering kali menunjukkan ketergantungan berlebihan pada pasangan, merasa cemas secara konstan, dan merindukan pengakuan cinta yang terus menerus.

Trauma masa kecil juga dapat memengaruhi kecenderungan seseorang terhadap ketergantungan yang ekstrem, entah itu terlalu mandiri hingga menolak bantuan dari orang lain atau sangat tergantung pada orang lain untuk mendapatkan validasi. Seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh pengabaian atau ketidakpastian mungkin tumbuh menjadi individu yang sulit untuk percaya pada orang lain, bahkan saat mereka membutuhkan bantuan. Di sisi lain, individu yang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu mengontrol mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk identitas mereka sendiri dan selalu mencari validasi serta persetujuan dari orang lain dalam pengambilan keputusan.

Source link

- Advertisement -