Tradisi Binarundak: Suku Mongondow Bakar Nasi Massal di Jalan

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Binarundak adalah tradisi Suku Mongondow yang tidak hanya melibatkan proses memasak nasi jaha, tetapi juga melibatkan seluruh masyarakat. Proses ini melibatkan beberapa tahapan yang harus dilalui dengan seksama.

Pertama, persiapan bahan dan peralatan dilakukan sehari sebelum acara dimulai. Masyarakat mengumpulkan bahan-bahan utama seperti beras ketan, santan, jahe, bawang merah, daun jeruk, dan serai. Mereka juga menyiapkan bambu sebagai wadah tempat nasi dan sabut kelapa sebagai bahan bakar.

Kemudian, proses memasak nasi jaha dilakukan dengan cara mengukus beras ketan yang telah direndam semalaman hingga setengah matang. Kemudian beras dicampur dengan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan dan dibungkus dalam daun pisang. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu untuk proses selanjutnya.

Pada hari pelaksanaan, warga berkumpul untuk melakukan pembakaran massal. Bambu berisi nasi jaha disusun di sepanjang jalan dan dinyalakan dengan ton-ton sabut kelapa sebagai bahan bakar. Proses pembakaran ini berlangsung beberapa jam hingga nasi matang sempurna.

Terakhir, setelah matang, nasi jaha dipotong dan dinikmati bersama lauk pauk seperti abon ikan cakalang, kari sapi, dan abon daging rusa. Acara ini juga dimeriahkan dengan musik tradisional dan pembacaan syair pujian sebagai bentuk syukur atas kesuksesan acara. Tradisi Binarundak tidak hanya sekadar memasak nasi jaha, tetapi juga merupakan perayaan yang melibatkan seluruh komunitas dengan cara yang unik dan khas.

Source link

- Advertisement -