Dalam ajaran Islam, ikan sebelah memiliki makna penting karena terkait dengan kisah Nabi Musa dalam Al-Quran. Kisah tersebut terdapat dalam Surah Al-Kahfi (18:60-64) yang menceritakan perjalanan Nabi Musa bersama pengikutnya yang membawa ikan sebagai bekal. Ikan tersebut menjadi simbol penting dalam perjalanan spiritual Nabi Musa menuju pertemuan dengan Khidr, seorang guru bijaksana.
Saat beristirahat di perjumpaan dua laut, terjadi keajaiban ketika ikan yang telah dimasak kembali hidup dan melompat ke laut. Peristiwa ini dianggap sebagai pertanda bahwa Nabi Musa telah mencapai lokasi yang dituju untuk bertemu dengan Khidr.
Meskipun tidak secara jelas disebutkan dalam Al-Quran bahwa ikan tersebut adalah ikan sebelah, namun dalam beberapa tafsir dan tradisi lisan, ikan tersebut sering diidentifikasi sebagai ikan sebelah. Karakteristik unik ikan sebelah dengan kedua matanya berada di satu sisi tubuh diartikan memiliki makna spiritual tertentu, mungkin sebagai simbol perspektif baru atau wawasan yang diperoleh dalam perjalanan spiritual.
Dengan demikian, kisah mengenai ikan sebelah dalam tradisi Islam mengandung pesan-pesan spiritual yang mendalam dan memiliki makna simbolis yang menginspirasi.