Cat’s Paw Mengambil Isu Polarisasi Dalam Single Terbaru

Cat’s Paw kembali dengan single terbaru mereka yang berjudul “Fight Hate,” sebuah lagu yang menjadi seruan tajam terhadap fenomena kebencian buta yang dipicu oleh media sosial. Dalam liriknya yang provokatif, lagu ini mengajak pendengar untuk melepaskan diri dari jerat labelisasi dan konflik horizontal, serta menyadari bahwa musuh sesungguhnya adalah sistem korup yang menindas. Kevin, vokalis dan gitaris band, menjelaskan bahwa lagu ini lahir dari keprihatinan terhadap polarisasi di masyarakat. Menyadari krisis identitas dan konsumerisme, Cat’s Paw menyampaikan pesan bahwa kebersamaan hanya bisa dibangun dengan empati, bukan dengan kebencian.

Dengan nuansa punk rock yang kuat, single “Fight Hate” menampilkan dentuman bass yang mengguncang, permainan drum agresif, serta riff gitar yang penuh emosi. Cat’s Paw ingin menghadirkan musik yang tidak hanya didengar, tetapi dirasakan. Terinspirasi oleh legenda punk seperti Sex Pistols dan Ramones, mereka juga mencampurkan elemen musikalitas ala Prince dan Michael Bolton untuk menciptakan dinamika unik.

Cat’s Paw, yang terbentuk pada tahun 2019, berawal dari kejenuhan empat mahasiswa terhadap kehidupan perkotaan Jakarta yang individualistis. Melalui lirik-lirik mereka, Cat’s Paw menyoroti sisi personal dengan kisah-kisah patah hati, pelarian diri, dan kritik terhadap kemunafikan. Mereka ingin punk menjadi ruang aman untuk semua kalangan, bukan hanya untuk mereka yang marah. Single “Fight Hate” merupakan manifesto perlawanan terhadap dehumanisasi yang terjadi di masyarakat.

Dipenuhi semangat untuk menciptakan gelombang baru dalam punk rock Indonesia, Cat’s Paw mengajak pendengar untuk merenungkan kembali arti kemanusiaan di era yang semakin terpecah. Melawan algoritma media sosial yang memicu echo chamber, mereka percaya bahwa musik mempunyai kekuatan untuk menyatukan. “Fight Hate” menjadi pengingat bagi kita untuk berhenti menjadi budak sistem konsumerisme dan kembali menjadi manusia yang merdeka.

Source link