Tiga single telah dirilis oleh trio musik Rangkai sepanjang tahun 2023, yaitu “Seperti Rindu”, “Mesra Tanpa Kata”, dan “Puan, Kau Beri Nyawa”. Mereka akhirnya merilis album penuh perdana yang diberi judul ‘Pekik Hening di Lantang Angan’ pada tanggal 28 Februari 2025, bertepatan dengan bulan Ramadan 1446H. Judul album ini terinspirasi oleh pemikiran mendalam produser almarhum Ade Firza Paloh, yang secara inten mewakili esensi dan jiwa ketiga personel Rangkai ke dalam 11 lagu yang dijelaskan sebagai “kumparan yang diam namun berputar cepat” oleh Bang Ade sebelum meninggal. Proses produksi album ini memiliki momen berat namun memberikan kesempatan kolaborasi dengan musisi idola yang tak terduga.
Berdasarkan konten album, ‘Pekik Hening di Lantang Angan’ merupakan karya kontemplatif yang menuntut kesadaran spiritual. Bertindak sebagai pendamping setia dalam perjalanan hidup, tema penerimaan dan pencarian ketenangan jiwa menjadi benang merah yang mengikat setiap lagu, termasuk single andalan “Selam Hati Sulam Diri” hasil kolaborasi dengan Endah Widiastuti. Struktur album yang tidak biasa dibentuk oleh enam fase penciptaan alam dalam Al-Quran, dengan representasi melalui dinamika musik yang bervariasi dari permainan gitar Mirza, suara kontrabas Rai, hingga vokal Bimo.
Sebagai trio musik yang menganut konsep minimalis, Rangkai mengandalkan chemistry antar anggotanya dalam menciptakan atmosfer musikal yang akrab dan intim. Mereka juga didukung oleh jaringan kreatif luas, dari artwork hingga proses mixing-mastering. Rilis album ini pada bulan Ramadan bertujuan untuk mengajak pendengar merenungkan makna album dengan lebih dalam. Dalam tengah keramaian industri musik, ‘Pekik Hening di Lantang Angan’ menawarkan pengalaman mendengar yang penuh transformasi dengan kedalaman lirik, kompleksitas musikal, dan filosofi spiritual yang menyelimuti setiap lagu.
Disimpulkan dengan harapan bahwa album ini bukan hanya dinikmati sebagai karya audio, melainkan juga sebagai sahabat refleksi bagi siapa pun yang mencari makna di balik kebisingan kehidupan. ‘Pekik Hening di Lantang Angan’ siap mengajak pendengar untuk menyelami diri, membangun simfoni kehidupan yang utuh dari pecahan hening yang dirangkai secara indah.