Mahkamah Konstitusi (MK) baru saja mengeluarkan keputusan diskualifikasi Calon Bupati Pesawaran nomor urut 1, Aries Sandi Darma Putra karena tidak memenuhi persyaratan terkait ijazah SLTA dalam pencalonannya pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran 2024. Berdasarkan putusan MK, Aries tidak dapat menyelesaikan pendidikan kelas 3 SMA di SMA Arjuna maupun sekolah setingkat lainnya. MK memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran untuk menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) tanpa keikutsertaan Aries, sesuai dengan Putusan Nomor 20/PHPU.BUP-XXIII/2025 yang dibacakan oleh Ketua MK, Suhartoyo, dalam sidang pleno pada Senin, 24 Februari 2025.
Aries Sandi Darma Putra lahir di Bandar Lampung pada 7 April 1976 dan merupakan putra dari mantan Bupati Tulang Bawang, Abdurachman Sarbini. Mengikuti jejak ayahnya, Aries pernah menjabat sebagai Bupati Pesawaran pada periode 2010–2015. Meskipun memiliki dukungan beberapa partai besar seperti Partai Golkar, Demokrat, dan PPP, Aries dinyatakan tidak memenuhi syarat ijazah SLTA atau sederajat dalam Pilkada 2024.
Aries memiliki riwayat pendidikan yang cukup baik, dengan menyelesaikan studi di SDN Teladan Bandar Lampung, SMP Arjuna Bandar Lampung, dan SMA Negeri Bandar Lampung sebelum melanjutkan ke Fakultas Hukum Universitas Saburai dan meraih gelar sarjana pada tahun 2002. Meskipun berhasil unggul dalam perolehan suara dalam Pilkada 2024 melawan Nanda Indira, istri dari Bupati Pesawaran 2021–2024, keputusan MK menyatakan Aries tidak memenuhi syarat ijazah, sehingga harus didiskualifikasi.
Putusan MK mengenai diskualifikasi Aries menandai babak baru dalam Pilkada Pesawaran 2024, di mana KPU diharuskan mengadakan PSU sesuai arahan MK. Hal ini berpotensi mengubah dinamika politik di Pesawaran, dengan berbagai pihak memberikan tanggapan terhadap putusan tersebut. Tim sukses Aries mengungkapkan kekecewaan mereka sementara pesaing politiknya melihat kesempatan untuk mendapatkan dukungan lebih luas dalam PSU mendatang.