Kisah “Mengatasi Keterbatasan” Secara Individual
Penyandang difabel sering kali digambarkan sebagai individu yang kuat dan pantang menyerah, namun kesuksesan mereka sering kali tidak mencerminkan hambatan yang sebenarnya dihadapi dalam sistem. Sebagai contoh, seorang siswa tunadaksa yang berjalan ke sekolah tanpa alat bantu sering dipuji karena keteguhan hatinya, namun tidak dibahas tentang kurangnya akses transportasi inklusif yang seharusnya tersedia.
Video atau Berita tentang Orang Non-difabel yang “Membantu”
Seringkali kita melihat orang non-difabel dipuji sebagai “pahlawan” karena membantu penyandang difabel, seolah-olah kebaikan hati adalah satu-satunya solusi. Misalnya, ketika seorang siswa membantu temannya yang menggunakan kursi roda ke kelas karena sekolahnya tidak aksesibel, yang sering dipuji adalah sang siswa yang membantu, bukan solusi aksesibilitas yang seharusnya ada.
Meme atau Poster Motivasi
Difabel seringkali dijadikan objek motivasi bagi orang non-difabel, dengan harapan agar mereka lebih bersyukur atau lebih berusaha. Misalnya, foto seorang atlet Paralimpiade seringkali disertai dengan tulisan “Jika mereka bisa, kenapa kamu tidak?” yang seakan-akan memaksa orang untuk beraksi untuk meraih kesuksesan.
Liputan Media tentang Aktivitas Sehari-hari Penyandang difabel
Media seringkali menyajikan kegiatan biasa penyandang difabel sebagai pencapaian luar biasa, tanpa memperhitungkan bahwa hal tersebut sebenarnya adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Contohnya, berita tentang seorang tunanetra yang bisa memasak sendiri seringkali disajikan dengan nada yang “mengharukan”, padahal sebenarnya itu adalah hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang.
Kampanye Iklan Berbasis Motivasi, Bukan Aksesibilitas
Banyak iklan yang menggunakan penyandang difabel sebagai pendorong motivasi tanpa membahas masalah aksesibilitas atau hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan. Sebagai contoh, iklan yang menampilkan seorang pegawai difabel yang sukses dengan slogan “Tidak ada yang mustahil,” seringkali mengabaikan hambatan struktural yang masih ada dalam dunia kerja bagi penyandang difabel.