Filsafat seringkali dianggap kompleks, aneh, berbelit-belit, bahkan menyesatkan. Beberapa orang menganggap dunia filsafat menakutkan, meskipun pengetahuan mereka tentang filsafat amat terbatas. Namun, di Indonesia, beberapa tokoh mulai muncul dan berbicara tentang filsafat untuk memperbaiki pemahaman yang salah ini. Meskipun demikian, stigma negatif terhadap filsafat masih sangat merajalela, bahkan ada yang menganggap filsafat sebagai hal yang terlarang.
Filsafat sebenarnya adalah salah satu disiplin ilmu yang dipelajari di hampir semua kampus dan jurusan. Ada berbagai cabang filsafat yang dipelajari, seperti filsafat umum, filsafat praktis, filsafat politik, filsafat agama, dan ilmu logika. Pendalaman filsafat dalam setiap jurusan bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang kritis, sistematis, universal, dan berani dalam berpikir. Namun, sayangnya, pemahaman tentang filsafat masih tabu di masyarakat umum.
Para filosof sering kali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menimbulkan pertentangan. Namun, esensi dari filsafat sebenarnya adalah dalam penggunaan akal manusia. Kejanggalan dalam pemahaman filsafat banyak disebabkan oleh sikap kritis, radikal, dan sistematis para filosof, serta pengaruh konteks kehidupan dan keragaman perspektif. Jadi, filsafat sebenarnya adalah alat untuk berpikir dan memperbaiki pandangan-pandangan manusia.
Para filosof selalu mencari kebenaran dan terbuka untuk berdialog mengenai pemikiran mereka. Stigma negatif terhadap filsafat seharusnya dihilangkan untuk menghargai peran filsafat sebagai alat berpikir. Dengan demikian, manusia dapat terus memperkaya akal budi mereka dan membuat keputusan yang lebih bijaksana di masa yang akan datang.