Radit Echoman Rilis ‘Do Be Dub’: Ode Musik Dub Terbaru

Radit Echoman, seorang solois dan produser musik dub asal Jakarta dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam industri ini, kembali memperkuat hubungannya dengan genre tersebut melalui perilisan terbaru berjudul “Do Be Dub”. Lagu ini tidak hanya merupakan penghormatan pribadi Radit terhadap musik dub yang telah membantunya dalam karirnya, tetapi juga menyampaikan pesan universal untuk menerima musik sebagai sumber kesenangan dan pelarian. Dalam wawancara eksklusif, Radit menyatakan bahwa dub merupakan inti dari semua karyanya dan “Do Be Dub” merupakan ungkapan terima kasihnya kepada genre tersebut yang memberikan identitas dan ruang ekspresi baginya. Inspirasi dari lantunan tradisional Indonesia, yang sering kali diperkenalkan kepada anak-anak, diintegrasikan ke dalam alunan dub yang dinamis oleh Radit. Tujuan lagu ini bukan hanya untuk didengar, melainkan juga untuk terlibat aktif melalui tarian, bermain musik, atau meresapi setiap lapisan suaranya.

Radit menyatakan bahwa kombinasi kenangan masa kecil yang dikenal dengan baik dan energi kuat dari dub merupakan tujuan utamanya dalam menciptakan sesuatu yang tanah air namun tetap segar. Lirik dari “Do Be Dub” menggambarkan musik sebagai cara untuk melarikan diri dari rutinitas yang membosankan atau masalah yang menumpuk. Tidak hanya pesannya yang unik, Radit sengaja menggunakan frekuensi alam 432Hz (berbeda dari standar industri 440Hz) untuk menciptakan atmosfer mendengarkan yang lebih alami dan menenangkan. Frekuensi ini dipercaya sejalan dengan getaran alam semesta dan digabungkan dengan ritme dub yang kuat, menciptakan kontras antara ketenangan dan energi tinggi. Selain versi asli, lagu ini juga dirilis dalam versi “version” (instrumental dub klasik dengan efek analog) dan “melodica” (menampilkan melodika khas yang menjadi ikon reggae).

Segala proses produksi “Do Be Dub” dilakukan oleh Radit sendiri di Echolabs Studio, studio kreatif yang juga menjadi dasar bagi imprint musik independennya. Keputusan ini diambil untuk mempertahankan visi musikalnya yang murni tanpa terpengaruh keuntungan komersial. Lagu telah tersedia di berbagai platform musik digital. Radit berharap bahwa ini bisa membantu memperkenalkan musik dub kepada khalayak yang lebih luas dan mendorong musisi lain untuk bereksperimen dengan akar budaya lokal mereka. Radit mengklaim bahwa dub bukanlah milik hanya Jamaica, tetapi bisa berinteraksi dengan tradisi apa pun dan menjadi bahasa universal. Melalui kombinasi inovasi teknis dan sentuhan kearifan lokal, “Do Be Dub” tidak hanya menjadi karya pribadi Radit Echoman, tetapi juga menggagas diskusi tentang peran musik dalam menyatukan warisan budaya dan modernitas. Rilisan ini mengundang semua orang, dari penggemar reggae hingga pecinta musik eksperimental, untuk merasakan pengalaman mendengarkan yang luar biasa.