Imlek atau Tahun Baru Imlek merupkaan waktu perayaan yang ditunggu oleh banyak orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia seperti Tiongkok, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. Dalam perayaan Imlek, terdapat banyak tradisi unik yang menjadi bagian dari budaya dan warisan masyarakat setempat. Di Tiongkok, Festival Lampion menjadi momen bersejarah yang diperingati setiap tahun dengan ribuan lampion yang menerangi malam. Tak hanya sebagai dekorasi, lampion-lampion ini juga menjadi simbol keberuntungan dan harapan bagi masyarakat setempat.
Di Singapura, Parade Chingay telah menjadi salah satu atraksi spektakuler yang utama dalam merayakan Imlek. Dimulai sejak 1973, Chingay menghadirkan parade kostum megah dan atraksi visual yang memukau penonton. Peserta dari berbagai komunitas etnis berpartisipasi dalam parade ini, mencerminkan keberagaman budaya yang ada di Singapura.
Sementara itu, di Malaysia, malam Makan Malam Reuni menjadi momen yang sangat istimewa bagi keluarga Tionghoa. Reuni dinner ini menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan dan mempererat hubungan. Makan malam ini tak lengkap tanpa hidangan khas seperti Yee Sang, yang melambangkan harapan akan keberuntungan dan rezeki di tahun yang baru.
Di Korea Selatan, tradisi Seollal atau Tahun Baru Imlek juga dirayakan dengan penuh makna. Sebelum perayaan, keluarga membersihkan rumah secara menyeluruh sebagai simbol untuk menghilangkan energi negatif dan membawa keberuntungan. Tradisi penghormatan terhadap leluhur juga menjadi fokus dalam perayaan ini, dengan penyajian makanan khas sebagai persembahan.
Dari acara Festival Lampion di Tiongkok, hingga Parade Chingay di Singapura, serta Makan Malam Reuni di Malaysia dan Tradisi Menyapu Rumah di Korea Selatan, setiap negara memiliki ciri khas dan tradisi unik dalam merayakan Imlek. Perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan pergantian tahun, namun juga sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga, memupuk keberuntungan, dan menjaga warisan budaya yang kaya.