Band alternatif Kataswara, yang terbentuk pada tahun 2020, kembali merilis EP terbaru mereka berjudul “Menjadi Manusia”. Dengan formasi yang terdiri dari Alfin (vokal dan keyboard), Kahfi (backing vokal), Algia (vokal kedua), Helda (gitar), Idan (bass), dan Ikhsan (drum), Kataswara bertekad untuk menyegarkan musik Indonesia. Mereka dikenal dengan melodi yang mudah diingat, aransemen yang kompleks, dan lirik yang menggugah hati dan pikiran penikmat musik mereka.
Nama Kataswara sendiri berasal dari kata “suara kata”, yang menjadi simbol kekuatan ekspresi melalui seni, sastra, dan bahasa. Dengan filosofi ini, band ini ingin menyampaikan pesan-pesan melalui musik mereka. Salah satu keunikan mereka adalah penggunaan vokal koor yang memberikan warna unik dan emosional dalam setiap lagu.
Album mini “Menjadi Manusia” yang terdiri dari enam lagu, membawa tema refleksi tentang kehidupan modern dan esensi kemanusiaan. Di tengah gejolak rutinitas dan materialisme, EP ini mengundang pendengar untuk merenungkan arti sejati dari kehidupan manusia. Lirik-liriknya mengeksplorasi berbagai pengalaman hidup dan isu sosial, memberikan kesempatan bagi pendengar untuk merenung dan menjalani hidup dengan penuh makna dan semangat kemanusiaan.
Dengan bergabung bersama label SPP Music, Kataswara berharap karya mereka dapat lebih luas didengar di seluruh Indonesia. Mereka berkomitmen untuk terus menyampaikan pesan-pesan mendalam yang dapat menyadarkan masyarakat tentang isu-isu sosial. Alfin, vokalis utama Kataswara, mengungkapkan bahwa perjalanan mereka bukan hanya untuk pertumbuhan pribadi, tetapi juga untuk memberikan inspirasi dan dampak positif kepada orang lain dan lingkungan sekitar.
Melalui EP “Menjadi Manusia”, Kataswara ingin menyampaikan bahwa musik bukan sekadar hiburan, melainkan juga media untuk menyuarakan nilai-nilai penting. Setiap lagu dalam EP ini mencerminkan identitas band yang berusaha menyampaikan makna mendalam melalui karya-karya mereka. Dengan demikian, musik mereka diharapkan mampu menginspirasi orang untuk merenungkan esensi kehidupan yang sesungguhnya.