Profil Budiman Sudjatmiko, Ketua Badan Pengentasan Kemiskinan: Lengkap

Jakarta (ANTARA) – Budiman Sudjamiko, seorang aktivis dan politisi yang familiar di Indonesia, telah aktif sejak masa Orde Baru.

Ketika para calon wakil menteri dipanggil, Budiman hadir di kediaman Presiden Prabowo. Dia mengakui bahwa diminta untuk membantu menangani masalah kemiskinan di Indonesia.

Pada Selasa (22/10/24), Budiman diresmikan sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta.

Profil Budiman Sudjamiko

Budiman lahir di Jawa Tengah pada 10 Maret 1970 di Majenang, Cilacap. Sejak kecil, ia telah peduli terhadap kemiskinan dan memiliki semangat nasionalisme. Di bangku SMP, ia sudah aktif dalam berbagai organisasi dan diskusi.

Anak pertama dari Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko ini menempuh pendidikan di Bogor. Ia bersekolah di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor, SMP Negeri 1 Cilacap, SMA Negeri 5 Bogor, dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Selama kuliah, ia aktif sebagai mahasiswa dan menyuarakan aspirasinya terhadap pemerintahan Orde Baru. Bersama teman-temannya, ia mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) tahun 1994 sebagai wadah bagi mahasiswa, petani, buruh, dan aktivis lainnya.

Pada tahun 1996, Budiman ditangkap dan dipenjarakan selama 3,5 tahun karena terlibat dalam peristiwa Sabtu Kelabu atau Peristiwa 27 Juli di Jakarta. Setelah bebas, ia melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan aktif dalam politik setelah kembali ke Indonesia.

Budiman menjadi anggota DPR RI dari PDI-P periode 2009-2018 yang memperjuangkan isu pemerintahan dalam negeri, agraria, aparatur negara, dan otonomi daerah. Kepeduliannya terhadap masyarakat desa tercermin dalam partisipasinya dalam pembentukan Undang-Undang Desa.

Ketika Pilpres 2024, Budiman mendukung Prabowo meskipun PDI-P mengusung Ganjar sebagai calon presiden. Setelah dipecat dari PDI-P, ia bergabung dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran sebagai wakil ketua dewan pakar.

Budiman aktif dalam organisasi internasional dan menulis buku “Anak-Anak Revolusi” pada tahun 2012. Setelah dilantik sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman berencana menjalankan program peningkatan keterampilan kerja, memperluas bantuan sosial, dan memberikan akses modal untuk usaha masyarakat.

Penulis: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Hak cipta © ANTARA 2024

Source link