Penjelasan Mengapa Sumpah Pemuda Diperingati pada Tanggal 28 Oktober

Berikut adalah beberapa tokoh penting di balik lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, yaitu:

1. Prof. Mr. Soenario Sastrowardoyo
Tokoh pertama yang penting di balik Sumpah Pemuda adalah Prof. Mr. Soenario Sastrowardoyo. Beliau merupakan penasehat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda. Soenario juga menjadi pembicara dalam makalah “Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia” di Kongres Pemuda II.

2. J. Leimena
J. Leimena lahir di Ambon, Maluku pada tahun 1905. Ia adalah seorang mahasiswa aktivis dan ketua organisasi pemuda Jong Ambon. Leimena juga merupakan anggota panitia Kongres Pemuda II.

3. Soegondo Djojopoespito
Soegondo Djojopoespito juga merupakan tokoh penting di balik lahirnya Sumpah Pemuda. Ia memimpin jalannya Kongres Pemuda II di Jakarta hingga terbitnya ikrar Sumpah Pemuda.

4. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid menjabat sebagai wakil ketua Kongres Pemuda II selama perumusan Sumpah Pemuda. Ia juga merupakan ketua Jong Java.

5. M. Yamin
M. Yamin lahir di Minangkabau pada tahun 1903. Selain dikenal sebagai penyair puisi gaya modern di Indonesia, Yamin juga mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda.

6. Amir Syarifuddin Harahap
Amir Syarifuddin Harahap adalah politikus sosialis dan salah satu pemimpin awal Republik Indonesia. Ia merupakan wakil ketua Jong Batak Bond dan aktivis anti Jepang yang memberikan kontribusi ide-ide brilian selama perumusan Sumpah Pemuda.

7. W.R Supratman
W.R Supratman, seorang wartawan, pengarang, dan pencipta lagu Indonesia Raya, juga merupakan tokoh penting di balik Sumpah Pemuda. Pada penutupan Kongres Pemuda II, Supratman menampilkan lagu instrumental Indonesia Raya dengan alat musik biola.

8. S. Mangoensarkoro
Sarmidi Mangoensarkoro lahir pada tahun 1904 dan merupakan aktivis pendidikan. Ia berfokus pada pendidikan untuk rakyat Indonesia selama Kongres Pemuda I dan II. Sarmidi kemudian menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia pada tahun 1949-1950 berkat dedikasinya dalam bidang pendidikan.

Exit mobile version