Thomas Djiwandono, calon Wakil Menteri Keuangan di dalam kabinet Prabowo

Jakarta (ANTARA) – Thomas Djiwandono masuk dalam daftar calon wakil menteri keuangan (wamenkeu) dalam kabinet Prabowo-Gibran. Ia telah mengikuti pembekalan tugas calon wakil menteri di kediaman Presiden Terpilih Prabowo, di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (17/10).

Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto berencana menunjuk tiga wakil menteri keuangan (wamenkeu) untuk membantu Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akan kembali ditugaskan dalam kabinet barunya. Ketiga calon wakil menteri keuangan tersebut adalah Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu.

Sebelumnya, ketiga tokoh tersebut telah diundang ke kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Selasa (15/10).

Setelah pertemuan tersebut, Thomas menyatakan bahwa mereka akan diberi tugas untuk membantu Menteri Keuangan. “Kami bertiga diberi tugas untuk membantu Menteri Keuangan. Pesannya banyak, salah satunya adalah optimalisasi penerimaan negara,” kata Thomas Djiwandono.

Saat ini, Thomas Djiwandono menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan II di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 yang dilantik pada 18 Juli 2024.

Profil Thomas Djiwandono
Thomas M. Djiwandono atau akrab disapa Tommy, lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972. Ia adalah anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati.

Bianti adalah kakak kandung Prabowo Subianto dan ayahnya, Soedradjad pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia di era Presiden Soeharto.

Thomas Djiwandono memiliki latar belakang pendidikan S1 dalam bidang Studi Sejarah di Haverford College, Pennsylvania, Amerika Serikat. Selain itu, ia mengambil gelar Master dalam bidang Hubungan Internasional dan Ekonomi Internasional di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.

Thomas menggabungkan karirnya dalam bidang ekonomi dan politik, dimulai sebagai wartawan di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan Indonesia Business Weekly pada tahun 1994. Selanjutnya, ia bekerja sebagai analis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.

Pada tahun 2006, Thomas bergabung dengan Arsari Group atas permintaan pamannya, Hashim Djojohadikusumo, di mana ia menjabat sebagai Wakil CEO Arsari Group, sebuah perusahaan agribisnis.

Di bidang politik, Thomas menjadi anggota Partai Gerindra, partai pamannya. Ia menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra sejak tahun 2014.

Selama pemilihan umum 2014, ketika Partai Gerindra mengusung pasangan Prabowo-Hatta, Tommy memiliki peran penting dalam Koalisi Merah-Putih (KMP) dalam hal logistik. Berkat keberhasilannya, Partai Gerindra mendapat peringkat terbaik sebagai partai politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.

Dengan kinerja baik Tommy, Partai Gerindra juga mendapat penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.

Penulis: Sri Dewi Larasati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2024

Source link