Beberapa bulan setelah merilis EP ‘Record Living’ dalam bentuk kaset bersama Lost Wave Record, Bufflegum kini menghadirkan karya tersebut secara digital.
Unit dream pop asal Bandung yang terdiri dari Vesra (vokal), Sasha (gitar dan vokal latar), Gunard (gitar dan vokal latar), Indra (bas), dan Toh (drum) ini membawakan cerita yang sangat personal tentang kehilangan. Single “Megan n Sue” yang sempat dirilis sebelumnya juga turut hadir dalam EP ini.
‘Record Living’ mengangkat konsep lima tahapan berduka, yaitu denial (penyangkalan), anger (kemarahan), bargaining (penawaran), depression (depresi), dan acceptance (penerimaan). Setiap lagu di EP ini dirancang untuk merepresentasikan tahapan-tahapan tersebut.
Menurut Sasha, setiap orang pasti pernah mengalami emosi dalam lima tahapan ini, dan karya mereka diharapkan dapat menghubungkan dengan siapa pun yang pernah melewati proses berduka.
“EP ini kami persembahkan bagi siapapun yang pernah merasakan hal serupa,” ungkap Sasha.
Menariknya, Bufflegum menawarkan pengalaman yang berbeda antara versi kaset dan versi digital dari EP ini. Track list yang terdapat pada kedua versi tersebut memang sengaja dibuat berbeda, dengan tujuan memberikan pendengar sudut pandang emosional yang bervariasi.
Fase berduka yang dialami setiap orang berbeda-beda—ada yang melalui dari sedih ke bahagia, dan ada pula yang melewati fase yang sebaliknya. Hal ini menjadikan ‘Record Living’ sebagai karya yang relevan bagi berbagai macam pendengar, sesuai dengan perjalanan emosional mereka.
Indra, sang bassist, menegaskan bahwa tema yang mereka angkat tidak dibuat dengan maksud tertentu. Semua cerita yang diangkat dalam EP ini lahir secara tulus dari pengalaman pribadi tiap personel Bufflegum.
“Nggak ada maksud khusus, kami hanya ingin bercerita tentang apa yang sudah kami alami secara jujur,” ujarnya.
Proses pembuatan EP ini pun semakin kental dengan nuansa personal, karena melibatkan banyak teman dekat Bufflegum. Hendra Rezky berperan sebagai produser, sedangkan rekaman dilakukan di Fort Musik Records. Lagu “HURT or HEART” bahkan melibatkan kolaborator dari Oyasumipopon, sementara artwork yang unik digarap oleh ilustrator muda dari Tasikmalaya, Fiu.
Pengalaman mereka dalam proses rekaman juga menjadi hal baru yang penuh tantangan sekaligus menyenangkan. “Sebagian dari kami belum pernah ikut rekaman sebelumnya, tapi dibantu teman-teman dekat jadi pengalaman yang seru,” tambah Indra.
Tajuk ‘Record Living’ memiliki makna yang mendalam, merujuk pada “catatan hidup” yang diambil dari pengalaman pribadi setiap personel Bufflegum. Mereka menyatakan bahwa pengalaman patah hati dan kehilangan yang mereka rasakan cukup membekas hingga akhirnya menginspirasi terciptanya lagu-lagu dalam EP ini.
Kini, EP ‘Record Living‘ sudah bisa dinikmati di berbagai platform streaming digital sejak 4 Oktober 2024.
Bufflegum, yang berdiri pada tahun 2023 di Bandung, telah menunjukkan kreativitasnya dalam genre dream pop, dengan sentuhan synthesizer yang kuat.
Musik mereka mengingatkan pada artis-artis seperti The Depreciation Guild, Motorama, dan Alvvays, menghadirkan nuansa segar dalam skena musik indie lokal.