Selama satu dekade terlibat dalam dunia musik, Satrio Rachmadi akhirnya memutuskan untuk merilis album solo perdana yang berjudul Perasa. Album ini merupakan hasil kerja sama dengan label rekaman demajors.
Judul “Perasa” dipilih secara khusus untuk menggambarkan energi dan makna yang terdapat dalam sembilan lagu yang ada di dalam album tersebut. Pengalaman hidup dan kepekaannya dalam memahami makna membawa Satrio pada kedalaman diri yang kuat.
Melalui album Perasa, Satrio menghadirkan ragam emosi yang dirasakan oleh setiap individu, menjadi inspirasi utama dalam penulisan lirik, notasi, serta suasana dalam lagu-lagunya.
Daftar lagu dalam album Perasa mencakup “Tanya”, “Asing”, “Beranda”, “Eling”, “Langkah”, “Pesona”, “Akhir Pekan”, “Wedjangan”, dan “Bandara”. “Tanya” dipilih sebagai lagu yang difokuskan dalam album ini.
“Lagu “Tanya” menggambarkan perjalanan pencarian jati diri yang penuh dengan dilema akibat bayang-bayang masa lalu yang belum terselesaikan. Musikalitas lagu ini menawarkan sentuhan bossa nova dan latin yang dipadukan dengan lirik penuh makna.
Secara keseluruhan, Satrio tidak menghadirkan lirik yang terlalu puitis, melainkan menggunakan pendekatan polisemi yang memungkinkan pendengar untuk memberikan interpretasi personal. Setiap lagu memiliki makna yang relevan dan dapat dihubungkan dengan pengalaman personal pendengarnya.
Dalam sisi musikalitas, Satrio memadukan genre musiknya sebagai “pop rasa-rasa”, dengan sentuhan folk etnik, bossa nova, latin, dan post-rock.
Inspirasi musik yang memengaruhi proses pembuatan album Perasa berasal dari perpaduan antara musik retro dan modern. Pengaruh karakter suara era 80-an, groove modern, serta penulisan lirik berima membawa keautentikan dalam setiap lagu.
Beberapa musisi dan komposer seperti Guruh Soekarno Putra, Chrisye, Chaseiro, Erland Øye, Jobim, Earl Klugh, dan Gerald Situmorang menjadi referensi utama bagi Satrio dalam menciptakan musik dalam album ini.
Proses pengerjaan album Perasa berlangsung selama lima belas bulan, dimulai sejak rilis single perdana pada 21 April 2023. Awalnya, Satrio bekerja sama dengan produser almarhum Yutsi Surya, kemudian melanjutkan proyek dengan produser baru, Ican Pane.
Salah satu ciri khas dari album ini adalah komposisi lagu yang dinamis namun dengan lirik minimalis yang sarat makna. Setiap lirik mencerminkan pengalaman pribadi Satrio, dari cerita tentang keluarga, cinta, sahabat, hingga persoalan sosial.
Pesan utama yang ingin disampaikan Satrio melalui album Perasa adalah pentingnya menikmati setiap momen dalam hidup dan terus berupaya menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Album ini juga menjadi pengingat bagi Satrio Rachmadi untuk terus berkarya dan menciptakan musik-musik baru yang akan memperkaya perjalanan karier musiknya. Satrio berharap album ini bisa menjadi batu loncatan bagi karya-karya mendatang.
Album Perasa telah dirilis pada 20 September 2024 dan dapat dinikmati melalui berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, TikTok Music, YouTube Music, dan Langit Musik.
Sebagai bagian dari promosi album, Satrio juga akan mengadakan release party dan tur di wilayah Jabodetabek pada bulan November mendatang, dengan mengundang beberapa musisi rekan sejawatnya.