Gerakita – Itu Biasa Terjadi

Oleh: Suryansyah

Malang tidak bisa dihindari oleh atlet Paramotor Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. Ada pilot atlet yang mendarat di sawah, bukan di titik yang ditentukan.

Cabang olahraga Aerosport Paramotor, resmi dipertandingkan hari ini, Kamis (29/8) di Bandara Malikussaleh, Aceh Utara.

Cabang olahraga Aerosport Paramotor mempertandingkan nomor lomba pertama dari 12 nomor yang akan dipertandingkan dalam PON XXI di Aceh.

Tapi, tidak semua peserta bisa mendarat dengan mulus. Sudah tercatat empat atlet yang mendarat di tempat lain selain di Bandara Malikussaleh. Mereka adalah Hasbul Asra (Aceh), Supratman (Riau), Jevy Oky Cahyono (Nusa Tenggara Timur), dan Azhar Teguh Pangesti (Bali).

Cahyo Alkantana, Technical Delegate (TD) sekaligus Ketua Paramotor Indonesia mengakui ada insiden pendaratan darurat di area yang aman.

“Itu adalah hal yang wajar terjadi dalam situasi darurat. Mereka sudah tahu di mana harus mendarat,” terangnya.

“Ada empat pilot yang melakukan pendaratan darurat di nomor navigasi putra. Dugaan sementara, gangguan mesin disebabkan oleh kontaminasi bahan bakar. Tadi malam di bandara terjadi hujan dan angin kencang. Selain itu, bisa saja atlet memaksa mesin yang tentunya memiliki kapasitas limit,” tegas Cahyo.

Saat ditanya mengenai kondisi para pilot tersebut, Cahyo menegaskan bahwa tidak ada yang mengalami cedera berat, bahkan mereka masih bisa kembali bertanding.

Kondisi angin di sekitar Bandara Malikussaleh terbilang normal, berkisar 6 sampai 10 knot. Secara regulasi masih aman untuk take off dan landing paramotor.

Tapi, atlet Paramotor Nusa Tenggara Timur (NTT) Jevy Oky Cahyono jatuh di sawah. Beruntung dia tidak mengalami cedera dan masih bisa bangkit.

Ada juga yang harus melakukan pendaratan darurat di pemukiman warga di Teupin Sireon, Kecamatan Gandapura, Bireuen. Dia terjatuh dan terbanting ke badan jalan. Warga di sekitar langsung memberikan pertolongan.

Source link

Exit mobile version