Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini, menyatakan bahwa partainya tidak masalah menjadi oposisi atau koalisi dalam pemerintahan yang akan datang.
“PKS memiliki pengalaman selama 10 tahun bergabung dalam koalisi pada masa pemerintahan Pak SBY dan 10 tahun menjadi oposisi pada masa pemerintahan Pak Jokowi. Jadi menjadi oposisi bukan masalah, kami siap untuk menjadi koalisi, kita akan lihat dinamikanya,” kata Jazuli dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Anggota Komisi I DPR RI tersebut menjelaskan bahwa pilihan untuk menjadi koalisi atau oposisi setelah pemilihan presiden hanyalah masalah teknis. Dia juga menyatakan bahwa PKS tidak akan membatasi diri setelah pemilihan presiden 2024. Sebaliknya, PKS akan terus mendorong kerja sama dengan seluruh komponen bangsa dan kekuatan politik untuk mencapai tujuan nasional.
“Kami tidak akan membatasi diri untuk bekerja sama dengan siapapun karena kami percaya bahwa pembangunan bangsa dan negara memerlukan kerja sama. Kompetisi hanya terjadi selama pemilu, setelah pemilu selesai maka kita kembali bersatu untuk membangun bangsa,” ujarnya.
Jazuli menegaskan bahwa keputusan resmi PKS untuk menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan melalui musyawarah Majelis Syura dan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP).
“Keputusan mengenai koalisi atau oposisi dalam PKS bukanlah masalah selera pribadi, tetapi keputusan dari musyawarah Majelis Syura dan DPTP, yang dinamis sesuai dengan kemaslahatan dan kepentingan rakyat,” katanya.
Meskipun begitu, Jazuli menolak untuk memberikan informasi mengenai jadwal pelaksanaan musyawarah Majelis Syura dan DPTP, dan meminta publik untuk menunggu pengumuman resmi dari PKS.
“Tunggulah pada waktunya, pelantikan presiden dan wakil presiden akan dilaksanakan pada bulan Oktober. Saatnya nanti PKS akan mengumumkan posisinya,” katanya.
Jazuli juga menekankan bahwa komunikasi antara PKS dengan partai politik lain dalam menjalin kerja sama di eksekutif maupun legislatif berjalan lancar, termasuk dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Hubungan PKS dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih baik-baik saja dan telah terjalin dengan baik. Pimpinan PKS sudah terbiasa saling menjalin komunikasi,” katanya.