Jakarta (ANTARA) – Profesor Ilmu Politik dan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Muryanto Amin memperkirakan bahwa partai-partai koalisi pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kemungkinan akan tetap ada.
“Mungkin selalu ada kemungkinan untuk menjadi anggota koalisi,” kata Prof. Muryanto saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Meskipun demikian, dia mengatakan bahwa kemungkinan tersebut tergantung pada kesepakatan elite politik atau pimpinan partai politik, termasuk kesamaan visi kebangsaan atau visi partai politik serta platform politik yang ditawarkan.
“Itu mungkin terjadi, termasuk PDI Perjuangan dengan PKS,” katanya.
Selain itu, kemungkinan bagi partai politik seperti Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura untuk bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran juga terbuka lebar. Namun, kata dia, bergabungnya sejumlah partai tersebut akan tergantung pada pilihan Presiden terpilih Prabowo.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 504 Tahun 2024.
“Hasyim menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi minimal 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
Setelah penetapan tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem memutuskan untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih RI.
Copyright © ANTARA 2024