Jakarta (ANTARA) – Tiga kapal perang dari Komando Armada (Koarmada) I TNI Angkatan Laut sedang melakukan latihan siaga tempur laut saat berlayar di Laut Natuna Utara, yang merupakan perairan terluar Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia dan Vietnam.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada I TNI AL Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan mengatakan bahwa latihan ini berlangsung selama tiga hari, yakni 24–26 April 2024.
Dalam siaran resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, disebutkan bahwa tiga kapal perang yang terlibat dalam latihan ini adalah KRI John Lie-358, KRI Sutedi Senoputra-378, dan KRI Tjiptadi-381. Selain itu, juga terdapat pesawat angkut dari Pusat Penerbangan TNI AL Cassa P-8201.
Di Laut Natuna Utara, ketiga kapal perang tersebut melakukan latihan manuver taktis dan penembakan. Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan prajurit dalam menghadapi berbagai ancaman di Laut Natuna Utara yang merupakan jalur pelayaran internasional.
Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono, dalam pengarahan kepada para prajurit, menegaskan pentingnya latihan ini untuk menjaga keamanan laut Indonesia. Laut Natuna Utara merupakan wilayah yang strategis karena berbatasan langsung dengan perairan terbuka yang merupakan jalur pelayaran internasional.
Selain latihan siaga tempur laut, Pangkoarmada I juga melakukan kunjungan ke Pulau Laut dan Pulau Sekatung di Natuna. Di sana, dia memberikan semangat kepada prajurit yang bertugas dan mengingatkan mereka untuk selalu menjaga kesehatan dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Pangkoarmada I juga menekankan pentingnya menjaga nama baik TNI Angkatan Laut di mana pun prajurit tersebut bertugas. Selama kunjungannya, Pangkoarmada I didampingi oleh beberapa pejabat TNI Angkatan Laut lainnya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, latihan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman di Laut Natuna Utara. Semua prajurit diharapkan terus melatih kemampuan tempur mereka demi menjaga keamanan laut Indonesia.