Maria lahir di Kema, sebuah desa kecil yang sekarang berada di kabupaten Minahasa Utara, Kecamatan Kema (hasil pemekaran Kecamatan Kauditan) provinsi Sulawesi Utara. Setelah dipinang oleh seorang guru yang mengajar bahasa Belanda serta mempelajari bahasa tersebut, ia kemudian memiliki ide untuk mengubah pola pikir masyarakat di daerahnya.
Beberapa peraturan adat Minahasa menurutnya mempersempit ruang gerak wanita untuk lebih maju. Ia kemudian mendirikan organisasi perempuan dengan nama Percintaan Ibu kepada Anak Temurunnya, atau PIKAT.
11. Siti Hartinah
Istri dari Presiden Soeharto atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Tien ini juga memiliki pengaruh di Indonesia. Wanita yang lahir di Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 23 Agustus 1923. Salah satu gagasannya yang brilian adalah memberantas poligami bagi pejabat Indonesia. Ia juga turut memberi masukan dan ide dalam pembangunan tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
12. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang lahir di Desa Serang pada tahun 1762, ia merupakan salah satu anak dari pangeran penguasa Serang. Meski demikian, ia tak segan ikut mengusir penjajah di daerah Kulonprogo kala itu.
Peran salah satu pahlawan wanita Indonesia ini amat besar, yakni mengatur strategi dan taktik supaya kelompoknya menang dalam berperang. Salah satu taktik yang dianggap paling cemerlang adalah mengelabui musuh dengan menyamar menjadi semak memakai daun lambu.
13. Andi Depu
Andi Depu adalah pahlawan wanita Indonesia yang berhasil mempertahankan Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat dari penaklukan Belanda. Pada tahun 1942, ia mengibarkan bendera Merah Putih di awal kedatangan pasukan Jepang di Mandar. Berkat keberaniannya, ia mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra Tingkat IV dari Presiden Soekarno.
Lalu pada 10 November 2018, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan Abdurrahman Baswedan, Kasman Singodimedjo, Depati Amir, Sjam’un dan Pangeran Muhammad Noor.
14. Opu Daeng Risadju
Pahlawan wanita Indonesia berikutnya adalah Opu Daeng Risadju, yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ia merupakan seorang anggota keluarga bangsawan pada kerajaan Luwu. Opu Daeng Risadju memegang peranan penting dalam perjuangan kebangkitan nasional, serta masa revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Tanah Luwu, Sulawesi Selatan. Ia kerap kali dijuluki Srikandi Tanah Luwu.
15. Roehana Kudus
Rohana Kudus adalah pahlawan wanita Indonesia yang dilahirkan dengan nama Siti Ruhana pada tanggal 20 Desember 1884 di desa (nagari) Koto Gadang, Kabupaten Agam, di pedalaman Sumatera Barat, Hindia Belanda.
Rohana Kuddus adalah wartawati pertama Indonesia. Pada 1911, Rohana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia di Koto Gadang. Saat aktif di bidang pendidikan, Rohana menulis di surat kabar perempuan, Poetri Hindia.