After Hours, trio asal Jakarta Timur, telah merilis mini album perdana berjudul ‘Stardust Diary’ yang menandai awal dari episode baru dalam kariernya. EP ini mencerminkan kisah personal tentang cinta, harapan, dan mimpi yang diceritakan melalui enam lagu dengan bahasa musik yang jujur dan lembut.
Formasi unik dari tiga bersaudara, Rassya, Tasya, dan Shasa, membuat After Hours memiliki nuansa intim di dalam skena alternatif Indonesia. Dengan gaya alternative dream pop, trio ini menghadirkan suara hangat dan melayang dengan melodi menenangkan serta lirik yang sederhana.
Di dalam ‘Stardust Diary’, After Hours tidak hanya menunjukkan kemampuan musikal mereka tetapi juga kedekatan emosional di antara saudara yang terasa dalam setiap detail aransemen musiknya. Judul mini album ini mengambil inspirasi dari momen awal mereka bermusik di kamar kecil, tempat mereka menulis catatan harian sejak remaja, yang kemudian berkembang menjadi karya hangat yang penuh makna.
“Forever”, lagu pembuka dan lagu utama dari mini album ini, mengawali dengan lembut dan kuat, menyoroti tema perjuangan mempertahankan cinta di tengah ketidakpastian dengan melodi yang khas dream pop. Sementara lagu lainnya seperti “Memories Linger”, “Him”, “Imaginary Love”, “Sideways”, dan “Fall Behind” membawa nuansa yang lebih beragam, mulai dari nostalgia yang menenangkan hingga keberanian untuk menghadapi masa depan.
Melalui ‘Stardust Diary’, After Hours berbagi pesan bahwa mimpi sederhana pun bisa tumbuh menjadi sesuatu yang bermakna. Trio ini mengukuhkan posisinya dalam musik alternatif Indonesia dengan pendekatan jujur dan produksi yang rapi, memberikan sentuhan kesejukan, kesederhanaan, dan melankolis yang jarang ditemukan. Debut mereka yang dijadwalkan rilis pada 10 Oktober 2025 dijadikan sebagai ajakan untuk merenungkan hal-hal kecil yang membuat hidup terasa hangat, mengundang pendengar untuk menikmati momen sejenak.
‘Stardust Diary’ akan tersedia di seluruh platform digital, menandai awal yang menjanjikan dari trio muda ini yang siap membawa sentuhan keintiman dan nostalgia dari kamar mereka ke panggung musik Indonesia.

