Jakarta Sebagai Kota Malas Bergerak dan Risiko Kesehatan

Pada tanggal 8 Juli 2025, data terbaru menunjukkan bahwa hanya 4,7 persen masyarakat Jakarta yang cukup mengonsumsi buah dan sayur. Sebagai tambahan, kurangnya gerak aktif juga menjadi permasalahan, dimana sekitar setengah penduduk Jakarta tidak cukup bergerak, melebihi rata-rata nasional. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan osteoporosis. Kurangnya olahraga juga berpotensi memicu masalah kardiovaskular, menurunnya fungsi kognitif, bahkan meningkatkan risiko depresi.

Untuk mengatasi masalah ini, gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurang gerak. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan aktivitas fisik teratur, dilakukan kampanye nasional “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang” di Tebet Eco Park, Jakarta. Acara ini diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan dukungan dari United Nations World Food Programme (WFP) serta partisipasi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Kampanye tersebut diikuti oleh lebih dari 500 remaja dan anak muda dari berbagai sekolah, universitas, dan komunitas di Jakarta dan sekitarnya. Selain kegiatan seperti jalan santai, bincang inspiratif, dan demo memasak makanan sehat, acara juga menyediakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan edukasi tentang gizi seimbang. Kampanye tersebut merupakan puncak dari roadshow yang sebelumnya digelar di Samarinda pada bulan April 2025.

Tujuan dari kampanye “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang” adalah membangun kebiasaan hidup sehat yang mudah diikuti oleh anak muda dalam kehidupan sehari-hari. Program ini merupakan bagian dari program nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan telah mencapai jutaan remaja Indonesia sepanjang tahun 2025. Kampanye ini fokus pada meningkatkan konsumsi pangan lokal yang bergizi seimbang dan mendorong aktivitas fisik teratur, serta didukung oleh berbagai kanal mulai dari media sosial, lokakarya daring, hingga acara publik di beberapa kota.

Source link