Mempersiapkan liburan selalu menjadi momen menyenangkan bagi banyak orang. Namun, dalam antusiasme merencanakan perjalanan dan mencari promo menarik, penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih agen atau penyedia layanan perjalanan. Baru-baru ini, kasus penipuan yang melibatkan penjualan voucher hotel dan paket liburan mulai mencuat di Bandung, menyeret nama seorang wanita bernama Febi Elisa Lusi. Salah satu korban dari kasus ini adalah Vannysa Rahayu, atau biasa disapa Vanny, yang mengalami kerugian materi hingga miliaran rupiah.
Vanny, bersama dengan kuasa hukumnya Yogi Nathaniel, S.H., M.H., melaporkan kasus tersebut ke kepolisian setelah mengalami kerugian besar dan tidak mendapatkan refund yang dijanjikan oleh pihak terlapor. Vanny dan Lusi ternyata merupakan teman satu almamater di bangku kuliah meskipun berasal dari fakultas yang berbeda. Bisnis ini dimulai oleh Lusi sejak tahun 2022 dan Vanny bergabung pada tahun 2023. Namun, masalah mulai muncul pada awal 2025 saat terjadi kegagalan pemesanan hotel menjelang liburan sekolah.
Sebagai konsekuensi dari kegagalan tersebut, Vanny harus menanggung beban finansial dan melakukan refund dari uang pribadinya. Setelah upaya penyelesaian sulit karena hubungan terputus, Vanny, bersama timnya, berhasil menemui Lusi di Bandung dan menyaksikan pernyataan tertulis dari Lusi bahwa seluruh dana akan dikembalikan. Namun, hingga saat ini, janji tersebut belum terealisasi. Para pihak terkait seperti Ajay dan Teresa juga belum memenuhi janji tanggung jawab.
Penyalahgunaan dana konsumen terus menjadi fokus ketika terungkap bahwa Lusi merupakan direktur perusahaan PT Vomindo Nusantara Grup. Meskipun Teresa tidak terdaftar dalam struktur perusahaan, transaksi keuangan telah mengindikasikan transfer dana ke Lusi. Upaya refund terus dilakukan oleh Vanny meskipun Lusi, suami, anak, dan mertuanya diduga melarikan diri. Diharapkan pihak berwajib dapat menindaklanjuti kasus ini dengan tegas.
