Bandung kembali menampilkan karya musik alternatif terbaru yang menarik perhatian publik Indonesia. Khlorine, kolektif eksperimental asal Kota Kembang yang mencerminkan genre emogazecore dan post-hardcore, akhirnya merilis debut EP yang dinantikan oleh banyak penggemar musik. EP bertajuk ‘Reda/Sengkala’ membawa pendengar dalam perjalanan audio-visceral ke dalam kegelapan batin, mengungkapkan berbagai emosi seperti trauma, kemarahan, dan perjuangan untuk bertahan di tengah rintangan.
Kelima track yang terdapat dalam EP ini: “Pulih dan Hilang”, “Kala Batas”, “Silika”, “Larut”, dan “Nadir”, masing-masing merekam fragmen perjuangan jiwa yang mendalam dan sulit dilupakan. Judul EP ‘Reda/Sengkala’ sendiri mencerminkan kompleksitas yang ingin disampaikan, dengan kontradiksi antara “Reda” yang berarti menerima dan “Sengkala” yang merujuk pada bencana atau malapetaka.
EP ini menampilkan beragam komposisi musik yang intens, mulai dari melodi yang menyentuh hingga distorsi yang brutal. Setiap track membawa pendengar ke dalam pusaran emosi yang kuat, menjadikan ‘Reda/Sengkala’ sebagai karya eksistensial yang sekaligus penuh perlawanan. Dalam kolaborasi dengan musisi seperti Andhika Pohan dan Binar Putri Mahanani, Khlorine berhasil menciptakan atmosfer gelap namun penuh makna dalam setiap lagu.
Dengan ‘Reda/Sengkala’, Khlorine tidak hanya menunjukkan konsistensi dalam eksplorasi musik ekstrem, tetapi juga menghadirkan realitas sosial dan pengalaman pribadi secara jujur. EP ini kini telah tersedia untuk didengarkan di berbagai platform streaming digital, sementara ketiga video musik untuk lagu-lagu tertentu dapat disaksikan di kanal YouTube resmi 40124 REVERGE.
‘Reda/Sengkala’ adalah pengalaman mendalam yang memantulkan kekuatan emosi yang dalam, sebuah karya yang mengajak pendengar untuk merenungkan eksistensi dan menemukan keindahan dalam kehancuran. Dengarkanlah EP ini, resapilah maknanya, dan biarkan gelombang emosi Khlorine menerpa jiwa Anda.