Tradisi Jenang Suro yang dilakukan di Desa Bumiaji, Kota Batu, setiap malam 10 Suro merupakan sebuah acara komunal yang diisi dengan antusiasme tinggi. Acara Mbubur Sengkolo Umbul Dungo ini tidak hanya sekadar menjadi upacara makan bersama, tetapi juga memiliki makna spiritual dan kebersamaan yang dalam. Seluruh warga, pejabat desa, bahkan aparat keamanan turut berkumpul untuk merayakan momen yang istimewa ini.
Ritual dimulai dengan sambutan dari ketua panitia dan kepala desa, yang kemudian diiringi dengan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya prosesi membuat bubur. Seluruh warga dengan penuh semangat turut serta dalam memasak Jenang Suro, yang menjadi simbol dari kerukunan dan gotong royong yang masih dijaga dengan baik. Tradisi ini tidak hanya memperkuat kebersamaan secara fisik, tetapi juga secara spiritual.
Tak hanya di Kota Batu, tradisi memasak bubur suro juga turut digelar di berbagai daerah lain seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Palembang, Madura, Tuban, hingga Lumajang. Tiap daerah mengemas tradisi Bubur Suro ini sesuai dengan keunikan dan kekhasan lokal masing-masing, menunjukkan betapa beragamnya kekayaan budaya Indonesia.