Setiap kali kita berbelanja, seringkali kita merasa bahwa keputusan tersebut adalah hasil dari pemikiran yang logis dan sadar. Namun, para pemasar telah memahami pola pikir konsumen dan merancang strategi khusus untuk mempengaruhinya. Mereka menggunakan trik-trik halus seperti warna label harga dan peletakan produk yang tidak acak untuk menciptakan pengaruh yang tidak disadari terhadap kita. Sebagai contoh, warna merah pada diskon seringkali memberikan kesan mendesak dan murah, meskipun sebenarnya tidak selalu lebih hemat. Trik ini dapat membuat kita lebih impulsif dalam berbelanja, begitu pula dengan pengaturan musik di toko yang dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih besar.
Semua ini adalah bentuk dari manipulasi psikologis yang efektif dilakukan oleh para pemasar. Namun, dengan lebih mengenali trik-trik pemasaran ini, kita dapat menjadi konsumen yang lebih bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh rayuan iklan. Menjadi konsumen yang sadar merupakan langkah awal untuk menghindari jebakan-jebakan yang dirancang untuk keuntungan semata. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami 9 trik pemasaran yang seringkali menjebak kita tanpa kita sadari. Dengan demikian, kita dapat belanja dengan lebih cerdas dan terhindar dari pengaruh-pengaruh yang tidak kita sadari saat berbelanja.