Pemerintah Indonesia telah melaunching Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) dan Koperasi Perkotaan (Kopkel) untuk memotong rantai pasokan barang penting yang panjang dan menyederhanakan pengiriman bantuan pemerintah ke komunitas lokal. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan inisiatif ini diharapkan dapat membuat distribusi bantuan menjadi lebih cepat dan ditargetkan dengan lebih akurat. Kopdes akan memfasilitasi distribusi barang-barang penting langsung dari produsen ke koperasi, sehingga memangkas jalur pasokan yang panjang. Koperasi ini akan mengurus distribusi pupuk, tabung gas LPG, dan bahan pangan. Segala bentuk bantuan pemerintah akan dialirkan melalui Kopdes bekerja sama dengan Pos Indonesia, dan kemudian disalurkan ke masyarakat.
Selain itu, Kopdes diharapkan juga dapat membantu mengurangi ketergantungan warga desa pada pinjaman online ilegal dengan memberikan layanan tabungan dan pinjaman yang diawasi di dalam koperasi. Dalam upaya percepatan pembentukan unit Kopdes, Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan lembaga terkait telah bekerja sama mengikutsertakan bank BRI dalam operasi keuangan. Keanggotaan dalam Kopdes/Kopkel terbuka untuk semua warga Indonesia, dan pemerintah telah merilis pedoman operasional bagi mereka yang ingin menjadi administrator koperasi.
Diharapkan pada tanggal 28 Oktober 2025, yang bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda Indonesia, seluruh koperasi tingkat desa sudah dapat beroperasi penuh. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menggarisbawahi bahwa ada antusiasme yang tinggi dari masyarakat desa untuk membentuk Kopdes melalui musyawarah desa khusus. Ia berharap adanya peningkatan signifikan dalam pembentukan koperasi di Indonesia dalam waktu singkat, menuju tujuan 80.000 koperasi di berbagai daerah.