Resonance Route: Album Kompilasi Kelima oleh KOMMUST

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

UKM KOMMUST, singkatan dari Komunitas Musik Studio Tiga di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, telah kembali menghadirkan karya musik yang berkualitas. Setelah kesuksesan album kompilasi ke-4 berjudul ‘INFINITE’ pada tahun 2024, kali ini komunitas ini meluncurkan karya terbaru mereka yang bertajuk ‘Resonance Route’ pada April 2025. Album ini merupakan kompilasi kelima yang menegaskan identitas kreatif dari anggota KOMMUST.

‘Resonance Route’ menawarkan nuansa musik yang segar, dinamis, dan berani. Album ini menampilkan tujuh lagu dari tujuh band berbeda di bawah naungan KOMMUST, dengan mencakup beragam genre dari rock-alternatif, grindcore, pop, hingga nuansa pop tahun 2010-an. Setiap lagu memiliki karakter unik yang menyatu harmonis, menciptakan keberagaman yang menarik.

Selain sebagai wadah ekspresi musikal, album ini juga dijadikan sebagai pelarian dari rutinitas akademis para kontributor. Hanif Nurkholis, inisiator album, menyatakan bahwa ‘Resonance Route’ adalah ruang ‘escaping’ bagi anggota KOMMUST untuk meluapkan aspirasi mereka di tengah kesibukan kuliah. Album ini juga berfungsi sebagai dokumentasi sejarah perjalanan band-band dalam komunitas musik tersebut.

Proses produksi ‘Resonance Route’ tidak lepas dari tantangan, namun hal ini justru memacu semangat para anggota. Lirik-lirik dalam album ini mengangkat berbagai tema mulai dari kritik sosial, refleksi kemanusiaan, hingga kisah percintaan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Proses rekaman dilakukan dengan profesional di Kommust Studio oleh tim yang ahli di bidang musik.

Sejak dirilis pada 25 April 2025, ‘Resonance Route’ telah tersedia di berbagai platform streaming digital. Peluncuran album ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi anggota KOMMUST, tetapi juga menunjukkan bahwa komunitas musik kampus mampu bersaing di industri musik modern. Dengan rilisan ‘Resonance Route’, KOMMUST membuktikan bahwa musik adalah medium transformasi ide yang potensial dan tidak terbatas hanya sebagai hobi belaka.

Source link

- Advertisement -