Kritik Kerusakan Alam di Single Aurora oleh Electric Bird

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Electric Bird, grup garage rock asal Surabaya, kembali mencuri perhatian dengan merilis single terbaru berjudul “Aurora” yang berasal dari album kedua mereka yang akan datang, ‘Odyssey‘. Lagu ini tidak hanya berfungsi sebagai kritik sosial terhadap kerusakan alam akibat keserakahan manusia dan ketidakpedulian para pemimpin, tetapi juga menjadi kali pertama bagi Electric Bird menggunakan bahasa Indonesia dalam karya mereka. Dengan lirik yang menggambarkan keindahan alam yang perlahan hancur akibat eksploitasi, band ini berhasil menggabungkan kegelisahan atas krisis lingkungan dengan dinamika musik yang energik.

Vokalis Danu, yang juga merupakan bassis, mengungkapkan kecemasannya melalui vokal penuh emosi, didukung oleh riff gitar eksperimental dari Vicky dan Dafa. Proses kreatif “Aurora” diakui sebagai tantangan baru bagi band ini dengan fokus utama pada eksplorasi suara gitar dan ambience. Penggunaan synth dan notasi akustik yang diperkaya oleh produser Julio Mulya memberikan dimensi baru pada lagu ini, menjadikannya kolaborasi harmonis antara energi garage rock dan tema lingkungan.

Dengan proses writing lirik yang melibatkan Danu, lagu ini dianggap sebagai karya paling personal dan ambisius yang pernah dihasilkan oleh Electric Bird. Sebagai band yang telah mengalami transformasi sejak lahir pada tahun 2019, band ini kini berfokus pada eksplorasi suara yang lebih kompleks dalam album “Odyssey”. Dengan tujuan meningkatkan kesadaran pendengar tentang isu-isu lingkungan, single “Aurora” bisa dinikmati di semua platform streaming digital mulai 2 Mei 2025. Di sisi lain, Electric Bird tetap memperbaiki dan menyempurnakan album “Odyssey” yang akan dirilis menjelang akhir tahun ini.

Source link

- Advertisement -