Karya musikalisasi puisi yang berjudul ‘Nyanyian Alam’ hadir sebagai wujud kepedulian terhadap krisis iklim dan kecintaan pada sastra anak. Ide ini diinisiasi oleh Ibu Sud Hari Ini, yang menghadirkan sebuah Extended Play (EP) yang mengajak anak-anak untuk mencintai bumi melalui puisi yang dinyanyikan dengan sentuhan musik, menyampaikan pesan lingkungan secara puitis, menyenangkan, dan mendalam.
EP ‘Nyanyian Alam’ terdiri dari empat lagu yang mengekspresikan kekhawatiran terhadap kerusakan alam dan memberikan pembelajaran sastra kepada anak-anak melalui suara dan kata-kata yang kritis namun mudah dimengerti. Setiap lagu dalam EP ini memiliki tema yang berbeda, mulai dari ‘Cerita Alam’ yang secara polos menggambarkan gejala alam dari sudut pandang anak-anak, hingga ‘Bersama di Jalan’ yang mendorong pendengar untuk beralih ke transportasi umum demi mengurangi polusi udara.
Melalui musikalisasi puisi ini, selain memperkenalkan anak-anak pada sastra, juga melatih mereka untuk mendalami makna, irama bahasa, dan memahami isu-isu global melalui bahasa yang indah. Pendekatan kreatif ini menggabungkan seni, literasi, dan kesadaran ekologis dalam satu paket yang menghibur, sambil menyoroti pentingnya melindungi bumi sebagai teman hidup yang perlu dijaga.
Kolaborasi dengan HUMANIS melalui program ‘Gaung Perubahan’ turut menjadi landasan proyek ini. Yayasan yang fokus pada isu-isu kesetaraan gender, keberagaman, hak sipil digital, dan keadilan iklim, mendukung nilai-nilai yang sejalan dengan visi Ibu Sud Hari Ini. Melalui platform musik digital, EP ‘Nyanyian Alam’ resmi diluncurkan pada tanggal 25 April 2025, diikuti dengan showcase di Bandung dan Gresik.
Harapan dari Ibu Sud Hari Ini melalui karya ini adalah agar anak-anak, orang tua, dan pendidik dapat bersatu dalam menyuarakan cinta pada bumi, sastra, dan seni, sebagai langkah kecil namun berpotensi menjadi benih perubahan besar untuk masa depan planet.
