Jalur Nagreg, yang berlokasi di Kabupaten Bandung, merupakan sebuah jalur utama yang menghubungkan Bandung dengan wilayah Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Dibangun pada tahun 1808 oleh Pemerintah Hindia Belanda, tujuan pembangunan Jalur Nagreg adalah untuk mempermudah distribusi dan transportasi ke wilayah timur. Sejak itu, jalur ini menjadi favorit para pemudik namun juga sering mengalami kemacetan parah saat musim mudik maupun balik.
Dikenal dengan tanjakan curam dan jalanan berkelok, Jalur Nagreg menjadi tantangan bagi pengemudi, terutama bagi kendaraan berat seperti bus dan truk. Selama musim mudik, kepadatan kendaraan di jalur ini bisa mencapai 5.000 hingga 8.000 unit per jam, menyebabkan antrian panjang yang sulit dihindari.
Menurut laman binamarga.pu.go.id, Jalur Nagreg telah memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat Jawa Barat sejak pertama kali diresmikan. Melintasi daerah perbukitan, jalur ini menawarkan keindahan hutan yang menarik minat beberapa warga asing, termasuk orang Belanda, yang menyukai keindahan kawasan hutan tersebut.
