Disrupsi teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap industri musik secara menyeluruh. AI tidak hanya membawa perubahan dalam proses penciptaan musik, tetapi juga memengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi musik secara keseluruhan. Peran AI dalam menciptakan musik telah memungkinkan penggunaan algoritma untuk menghasilkan melodi, harmoni, dan lirik secara otomatis. Berbagai platform bahkan memungkinkan siapa pun, tanpa keahlian musik yang mendalam, untuk membuat musik dalam hitungan menit. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang orisinalitas dan kreativitas dalam karya musik.
Musisi internasional pun mulai mengutarakan kekhawatiran mereka terhadap penggunaan AI dalam industri musik. Contohnya, Nick Cave telah mengungkapkan pengalamannya yang tidak menyenangkan dengan generator lagu AI, seperti Suno, yang mampu menciptakan musik berdasarkan input pengguna. Ada lebih dari 200 musisi yang menandatangani surat terbuka untuk meminta perlindungan terhadap hak cipta mereka dari penyalahgunaan alat pembuat musik berbasis AI.
Tak hanya itu, dampak ekonomi dari penetrasi AI dalam industri musik juga semakin terasa. Diperkirakan bahwa pekerja di sektor musik akan mengalami penurunan hingga 25% dari pendapatan mereka dalam empat tahun ke depan akibat implementasi AI. Hal ini menunjukkan perlunya intervensi kebijakan untuk melindungi hak dan pendapatan para kreator. Meskipun AI menawarkan efisiensi dan kemudahan dalam produksi musik, masih ada kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat merusak kreativitas manusia.
Namun, kehadiran AI juga memberikan peluang inovasi yang signifikan bagi industri musik. Meskipun AI akan menjadi bagian integral dari industri ini di masa depan, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan nilai-nilai artistik. AI sebaiknya dilihat sebagai mitra bagi para seniman dan pencipta lagu, bukan sebagai pengganti. Kolaborasi antara manusia dan teknologi dapat menghasilkan karya yang inovatif, asalkan aspek emosional dan nilai artistik tetap dijaga dalam proses kreatif. Disimpulkan bahwa disrupsi teknologi AI dalam industri musik membawa dampak yang kompleks, namun dengan kerjasama yang tepat, nilai-nilai artistik dan hak-hak kreator dapat tetap dihormati.