Grup musik pop alternatif MONOLOMO dari Bandung merilis album pertama mereka yang berjudul ‘Back in Time’. Album ini menggambarkan kisah pilu dalam percintaan dengan sepuluh lagu yang menggambarkan berbagai emosi manusia seperti cemburu, kerinduan, kebimbangan, dan keberanian untuk mengikhlaskan. Personel MONOLOMO, terdiri dari Dayen, Risfan, Alvin, dan Abbi, menyebut album ini sebagai bentuk reuni setelah sekian lama terpisah. Mereka membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan proyek ini dengan menyatukan eksperimen musik dan ide kreatif.
Sebelum merilis album, MONOLOMO telah meluncurkan dua single yaitu “Jealous” (2013) dan “Why Do I (Feel Love Like This)” (akhir 2024). Album ‘Back in Time’ bukan hanya bercerita tentang kisah cinta tetapi juga merefleksikan perjalanan keempat personel dalam mengejar mimpi mereka. Proses menciptakan album ini dipenuhi dengan nostalgia dan kegugupan saat mereka kembali berada di panggung bersama. Meskipun didominasi kisah sedih, proses ini juga penuh dengan kebahagiaan dan semangat kolaboratif.
Setiap lagu dalam album memiliki cerita unik yang menggambarkan berbagai nuansa kesedihan dalam cinta. Proses penulisan lirik dipimpin oleh Dayen dan Abbi yang membuat lirik terasa autentik dan menjadi wadah untuk mencurahkan pikiran dan perasaan. MONOLOMO berharap pendengar tidak hanya menangkap kesedihan dalam lagu-lagu mereka, tetapi juga menemukan kekuatan di dalamnya. Melalui ‘Back in Time’, MONOLOMO ingin menginspirasi pendengar dan membuktikan bahwa kesedihan bisa diubah menjadi karya yang bermakna.
Dengan tekad dan dukungan dari lingkaran terdekat, MONOLOMO menciptakan ‘Back in Time’ sebagai cermin dari perjalanan emosional yang universal. Album ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap luka, selalu ada ruang untuk tumbuh dan bermimpi lagi. Daripada meratapi kesedihan, MONOLOMO mengubahnya menjadi karya yang dapat menginspirasi banyak orang.