Rencana Universitas Kalbis untuk mengambil alih pengelolaan STIKes Yogyakarta telah menimbulkan kontroversi di kalangan mahasiswa dan dosen. Awalnya muncul karena kesulitan keuangan YSIC akibat utang yang belum lunas kepada Bank. Meskipun ditawarkan sebagai solusi untuk menyelesaikan utang, keputusan ini diambil tanpa transparansi dan tanpa melibatkan pihak terkait. Mahasiswa dan dosen mulai menolak rencana tersebut karena kekhawatiran terhadap masa depan mereka. Sejumlah ketidakjelasan, seperti nasib mahasiswa penerima KIP, mahasiswa reguler, dan status tenaga pendidik, menjadi sorotan utama.
Ditengah ketidakpastian, mahasiswa dan dosen menggelar aksi demonstrasi di depan kampus mereka, menuntut transparansi dan kepastian nasib mereka. Aksi ini mendapat dukungan dari orang tua mahasiswa serta Aliansi Mahasiswa Yogyakarta. Para demonstran juga didampingi oleh kuasa hukum sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan yang dianggap tidak adil. Semua pihak berharap untuk membuka dialog terbuka guna menemukan solusi terbaik dalam situasi ini. Liputan6.com akan terus mengulas perkembangan selanjutnya terkait isu ini.