Hatshepsut, seorang firaun wanita terkenal dalam sejarah Mesir Kuno, memimpin selama lebih dari dua dekade pada Dinasti ke-18 sekitar tahun 1478-1458 SM. Ceritanya penuh dengan politik, keberanian dalam menantang norma patriarkal, dan pencapaian yang menguntungkan Mesir. Awalnya bertindak sebagai regent untuk Thutmose III, keponakannya setelah kematian suaminya Thutmose II, Hatshepsut akhirnya menyatakan dirinya sebagai firaun sekitar tahun ke-7 pemerintahannya. Untuk memperkuat legitimasi kekuasaannya, ia bahkan menyamar sebagai pria dengan mengenakan atribut maskulin. Selama masa pemerintahannya, ia membawa Mesir menuju kejayaan dengan mengekspor ke Punt, membangun kuil-kuil megah, dan memperluas pengaruh Mesir ke Nubia dan Levant. Setelah kematiannya, banyak bukti tentang kepemimpinannya dihapus oleh para penerusnya, terutama Thutmose III. Namun, jejaknya tetap ada, memperbolehkan arkeolog dan sejarawan untuk mengungkap kisah hidupnya yang luar biasa.