Ilmuwan telah menggunakan QR Code kecil untuk melacak rute perjalanan lebah madu tanpa mengganggu aktivitas mereka. Dengan menempelkan tag ini di punggung lebah, sistem pencitraan otomatis merekam setiap kali lebah keluar dan masuk sarang, memungkinkan para ilmuwan untuk mengungkap pola unik dalam pencarian makan lebah madu. Terungkap bahwa mayoritas lebah hanya keluar sebentar saja, namun sebagian kecil dapat berada di luar sarang hingga lebih dari dua jam. Dengan teknologi ini, para ilmuwan kini dapat memahami jarak sebenarnya yang ditempuh lebah untuk mengumpulkan nektar. Menurut Profesor López-Uribe, penelitian ini merupakan langkah maju dalam studi lebah madu karena sebelumnya hanya dapat memperkirakan jarak terbang lebah berdasarkan pengamatan manusia, namun kini QR Code memberikan data yang lebih akurat.