Pelatih atau Pemain Tak Harus Jadi Pundit Football

Seiring dengan perkembangan sepak bola di Indonesia, tertanya-tanya mengapa kebanyakan pengamat dan komentator sepak bola kita bukan berasal dari mantan pemain atau pelatih sepak bola seperti di luar negeri. Di masa lalu, saat ANTV menjadi banyak menyiarkan kompetisi sepak bola lokal dan liga populer dunia, terdapat beberapa mantan pemain dan pelatih yang menjadi pengamat dan komentator. Namun, seiring berjalannya waktu, kurangnya kesempatan dari media besar untuk para mantan pemain dan pelatih menjadi pengamat dan komentator rutin menjadi salah satu alasan utama. Masalah waktu, jarak, kekuatan data, dan kemampuan bernarasi juga menjadi faktor utama mengapa mereka kurang eksis di media. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi mantan pemain dan pelatih sepak bola untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi pundit yang berkualitas. Berbagai kompetisi dan liga dunia juga memiliki pengamat dan komentator yang lebih berfokus pada analisis, penelitian, dan komunikasi tanpa harus berasal dari latar belakang pemain atau pelatih. Sehingga, siapapun berhak menjadi pengamat dan komentator, dan akhirnya akan publik yang menilai kualitas mereka.