Band asal Bogor, Delay For Amara (DFA), kembali menegaskan eksistensinya di kancah musik Indonesia dengan merilis single kedua berjudul “Getir” di awal 2025. Lagu ini menjadi bukti kedewasaan musikal mereka setelah sukses debut di akhir 2024, menggabungkan energi hard rock modern dengan narasi emosi yang dalam. “Getir” menggambarkan rasa sakit akibat kehilangan sosok yang sangat berarti dalam hidup, yang telah berkorban demi membesarkan anaknya. Selain sebagai terapi bagi pendengar, lagu ini menunjukkan kemampuan DFA dalam mengolah tema universal ke dalam bahasa musik yang lebih personal.
Dalam lagu “Getir,” DFA menyampaikan pesan puitis tentang menghadapi kegelapan dan menemukan cahaya dengan kolaborasi antara lirik dan aransemen progresif. Kelahiran DFA dari Bogor mencerminkan perkembangan musik rock dan hard rock modern di kota tersebut, yang mulai menjadi episentrum musik rock alternatif dengan band-band yang eksperimen genre. Komunitas musik lokal aktif mengadakan gigs di kafe dan venue kecil, menciptakan ruang untuk generasi baru berekspresi.
Dengan harapan bahwa “Getir” dapat memperkenalkan karya mereka lebih luas dan memperkuat posisi musik rock di industri yang didominasi genre pop dan elektronik, vocalist Delay For Amara menyatakan ingin musik rock tetap relevan dengan suara yang segar dan cerita yang menyentuh. Mengandalkan platform streaming untuk menjangkau pendengar, single “Getir” telah tersedia di layanan musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
Kehadiran DFA dan band sejenis di Bogor menunjukkan bahwa musik rock modern masih memiliki ruang untuk berkembang di kota yang terkenal sebagai “tenang.” Dengan semangat kolaborasi dan eksplorasi tanpa batas, Bogor berpotensi melahirkan lebih banyak talenta yang mampu membawa rock Indonesia ke panggung global.