Tribut Musikal: Manic Street Preachers untuk The Waterboys & R.E.M

Manic Street Preachers, band legendaris yang berasal dari Inggris, baru saja merilis single terbaru berjudul “Brushstrokes Of Reunion”. Lagu ini memiliki nuansa kontemplatif dan merupakan bagian dari album ke-15 mereka yang berjudul ‘Critical Thinking’ yang rencananya akan dirilis pada 14 Februari setelah mengalami penundaan produksi. Single ini juga dirilis sebagai bentuk penghormatan kepada dua ikon besar dalam dunia musik, yaitu The Waterboys dan R.E.M.

Dalam penjelasan mereka, Manic Street Preachers menyebutkan bahwa single ini mengadopsi atmosfer musikal yang mirip dengan The Waterboys pada masa keemasannya, terutama dalam lagu ‘Rags’, dan dipadukan dengan energi khas R.E.M. dari album ‘Life’s Rich Pageant’ serta sentuhan khas dari band itu sendiri. Lirik dari lagu ini menggambarkan keindahan hipnotis dari sebuah lukisan sebagai metafora untuk menceritakan kisah abstrak tentang memori dan kenangan yang ditinggalkan oleh orang yang dicintai.

Manic Street Preachers juga merilis video musik sebagai pendamping dari single terbarunya tersebut. Video musik ini disutradarai oleh Kieran Evans dan menyajikan estetika visual yang harmonis dengan pesan tersembunyi di balik lirik lagu. Selain itu, band juga melanjutkan tema kritik sosial mereka dengan lagu baru ini, mengungkapkan kecaman terhadap degradasi kebenaran yang terus terjadi di zaman ini.

Album ‘Critical Thinking’ dijelaskan sebagai karya yang mencoba menyatukan unsur-unsur yang berlawanan melalui proses dialog ide. Dalam wawancara dengan NME, Nicky Wire, bassis dan penulis lirik band tersebut menjelaskan bahwa meskipun musik dalam album ini penuh energi, liriknya lebih fokus pada evaluasi terhadap kepribadian diri. Proses rekaman album ini dilakukan dengan dua metode yang berbeda, sebagian lagu direkam terpisah dan sebagian lagi diambil dari sesi live band tersebut.

Di akhir wawancara, Nicky Wire juga berbagi pengalamannya selama bertahun-tahun berkarir di band ini, mengatakan bahwa setelah sekian lama bermusik bersama, mereka kini lebih mengandalkan insting dalam berkomunikasi dan mampu menciptakan musik dengan cara yang lebih alami.