Grup band baru asal Malang yang dikenal dengan nama Bitter Club telah meluncurkan single debut mereka yang berjudul “Negative Aura”. Grup ini terdiri dari lima musisi yang sebelumnya berasal dari band-band utama dengan genre musik yang berbeda. Formasi unik Bitter Club terdiri dari Dheka Satria sebagai vokalis dan gitaris dari Closure, Bastya Indrawan sebagai pemain keyboard dari Eas.y, Torkis Waladan sebagai bassis dari Pillhs Castle, Rizky Adha sebagai gitaris dari re:NAN, dan Danang Seloaji sebagai drummer yang juga tergabung dalam Girl and Her Bad Mood.
Musik yang dibawakan oleh Bitter Club mengusung genre Power Pop dan mereka berusaha untuk mengangkat tema-tema yang akrab dalam kehidupan sehari-hari. Melalui single debut “Negative Aura”, grup ini mengangkat isu tentang perilaku toksik yang kerap ditemui di sekitar kita. Tema ini dianggap relevan karena banyak orang memiliki pengalaman menghadapi perilaku toksik dari berbagai orang di sekitar mereka.
Dalam wawancara, Torkis dan Dheka, yang bertanggung jawab atas lirik lagu ini, mengungkapkan keresahan mereka terhadap perilaku toksik tersebut. Melalui lagu ini, Bitter Club ingin membahas isu yang sering terabaikan dan mengajak pendengar untuk lebih introspeksi dalam menyikapi keberadaan orang-orang dengan perilaku toksik.
“Negative Aura” tidak hanya terinspirasi oleh genre Power Pop era 90-an, terutama dari band seperti Weezer, namun Bitter Club juga berhasil memberikan sentuhan karakteristik mereka sendiri pada karya ini. Proses produksi single ini dilakukan di Haum Studio dengan bantuan mixing dan mastering dari M. Fitryan Al-Fajri (Abo) yang merupakan vokalis dari band Shellin dan berkolaborasi dengan Dheka Satria dari Bitter Club.
Single “Negative Aura” sudah dirilis pada tanggal 27 Desember 2024 dan dapat dinikmati melalui berbagai platform musik digital. Dengan single debut ini, Bitter Club bertekad untuk menghadirkan esensi Power Pop ke dunia musik Indonesia. Ini merupakan langkah awal yang menjanjikan dari super group asal Malang ini dan membuktikan bahwa kolaborasi lintas band dapat menghasilkan karya yang relevan dan penuh energi.