Malioboro, yang merupakan jantung dan ikon Kota Jogja, selalu ramai dengan pengunjung yang mengelilingi jalan sepanjang 2,5 kilometer penuh dengan berbagai toko yang menjual batik, kerajinan tangan, dan kuliner khas Jogja seperti bakpia dan gudeg. Melalui berbagai pembenahan, area ini menjadi lebih nyaman dengan pedestrian yang luas, bangku-bangku untuk istirahat, serta kehidupan malam yang meriah dengan kehadiran pengamen dan pedagang angkringan. Destinasi yang tak boleh dilewatkan baik siang maupun malam.
Candi Prambanan, kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang megah dengan ornamen dan relief Ramayana yang menakjubkan, terletak 17 kilometer dari pusat Kota Jogja. Mengunjungi candi ini direkomendasikan pada pagi hari atau menjelang senja untuk menghindari terik matahari dan mendapatkan foto yang dramatis. Tiket masuk yang terjangkau untuk pengalaman budaya yang tak ternilai ini.
Keraton Yogyakarta bukan hanya sebuah istana, tetapi juga tempat pelestarian budaya Jawa dengan berbagai koleksi pusaka, gamelan kuno, pertunjukan tari klasik, dan benda-benda bersejarah lainnya. Dengan arsitektur unik yang mencampur gaya Jawa, Belanda, dan Portugis, serta keberlangsungan berbagai ritual adat, Keraton Yogyakarta menawarkan pengalaman mendalam tentang budaya Jawa.
Taman Sari atau Water Castle, taman rekreasi keluarga kerajaan pada abad ke-18 dengan arsitektur unik yang mencampur gaya Jawa dan Portugis. Destinasi historis dan fotogenik dengan berbagai bangunan seperti kolam pemandian putri, menara pengintai, dan lorong bawah tanah yang penuh misteri.
Pantai Parangtritis, pantai paling ikonik di Yogyakarta terkenal dengan pemandangan sunset yang memukau, gumuk pasir, dan legenda Ratu Kidul. Pantai ini menawarkan berbagai aktivitas seperti naik bendi, paralayang, atau bersantai di gazebo sambil menikmati kelapa muda dan seafood segar. Meskipun ombaknya cukup besar untuk berenang, panorama dan suasananya menjadikannya destinasi pantai yang harus dikunjungi.