Apresiasi dan penghormatan tinggi disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman terhadap Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat yang menyelenggarakan seminar Sport Genomic 2024 bertema “Talent Identification Through Sport Genomic” bersama Prodia.
Peran akademisi sangat dibutuhkan demi penerapan Ilmu Olahraga yang optimal untuk melahirkan serta membawa atlet meraih juara.
Seminar ini membahas tentang bagaimana mengidentifikasi bakat melalui faktor genetik. Narasumbernya adalah dr. Rachmad Wisnu Hidayat yang membahas ‘From Games to Glory: Tailoring Performance Through DNA’ dan Ardian Susanto menguasai tema ‘Aspek Pemeriksaan Laboratorium Prodia Sport Genomic’.
Sport Genomic perlu dilakukan untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia sesuai dengan target Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Seluruh pihak, lintas sektor perlu bersatu dan berkolaborasi untuk mewujudkannya. Terlebih lagi, pemerintah sangat mendukung peningkatan prestasi olahraga.
“Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita-nya, ingin membangun olahraga prestasi,” ujar Ketum KONI Pusat saat membuka seminar di Auditorium Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI pada Sabtu 26 Oktober 2024.
Ketum KONI Pusat membuka resmi seminar tersebut dengan pemukulan gong, didampingi oleh Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Prof Dr. Didi Sukayadi, Dekan FK UPI Prof. Dr. Hamidie Ronald Daniel Ray, dan Kepala Prodia Jawa Barat Dr. Mona Yolanda.
Berkat dukungan UPI, terutama dalam bidang Ilmu Olahraga, Jawa Barat mampu unggul. “Pembinaan olahraga prestasi, salah satu yang bisa dijadikan rujukan adalah Jawa Barat,” ujar Ketum KONI Pusat merujuk prestasi Jawa Barat sebagai 3 kali juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON); PON XIX/2016 Jawa Barat, PON XX/2021 di Papua, dan PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
“Ternyata ada UPI di belakangnya, hal ini yang harus dikembangkan KONI-KONI provinsi di Indonesia,” lanjutnya mengapresiasi.
Ketum KONI Pusat berharap seluruh daerah dapat merujuk kolaborasi antara KONI Jawa Barat dan UPI, untuk bagaimana dapat menerapkan Ilmu Olahraga secara benar dan tepat. Meskipun begitu, masih ada yang dapat ditargetkan oleh Jawa Barat dan UPI, yaitu mencetak atlet berprestasi dunia.
“Walau Jawa Barat mencetak Hattrick, namun masih ada ruang yang bisa ditingkatkan,” sebutnya menyinggung target rekor internasional.
Di samping itu, Indonesia membutuhkan banyak atlet berprestasi yang sangat dipengaruhi oleh kualitas pembinaan di seluruh Nusantara. Hal itu tak lepas dari target Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yaitu pada tahun 2032 masuk dalam 10 besar peringkat Olimpiade, dan pada tahun 2044 masuk dalam 5 besar peringkat Olimpiade.
Tema seminar kali ini pun relevan dengan tujuan tersebut. Prinsipnya menggunakan metode Sport Genomic untuk menemukan bibit-bibit atlet berprestasi di seluruh Indonesia.
“Khusus hari ini ada satu teori (Sport Genomic) untuk kita lakukan bersama-sama, melakukan proyek uji coba terhadap atlet-atlet dayung,” terang Ketum KONI Jawa Barat Prof. Dr. H.M. Budiana.
Kontingen Dayung Jawa Barat merupakan juara umum cabang olahraga dayung di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Tak hanya itu, beberapa kontingen dayung yang berprestasi pun berlatih di Jawa Barat. Sebagai salah satu cabang olahraga unggulan, Dayung Jawa Barat siap menggunakan identifikasi atlet melalui Sport Genomic.
Apresiasi juga disampaikan kepada UPI yang berada di garis depan dalam penerapan Ilmu Olahraga untuk meningkatkan kualitas prestasi. Tak lupa, diapresiasi juga kepada KONI Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang turut hadir. “Atlet Jawa Barat yang berjumlah 1.200 dimiliki oleh KONI Kabupaten/Kota di Jawa Barat,” tandas Budiana.
Ternyata UPI juga memberikan kontribusi medali untuk Jawa Barat pada PON XXI Aceh-Sumut 2024. “UPI akan selalu membantu, khususnya saat PON XXI Aceh-Sumut 2024, 149 medali disumbangkan oleh mahasiswa/alumni UPI,” terang Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Prof Dr. Didi Sukayadi.
Dekan Fakultas Kedokteran UPI Prof. Dr. Hamidie Ronald Daniel Ray juga menyampaikan dukungan UPI yang diberikan dalam bentuk tenaga medis beserta teknologinya. Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, UPI mengirimkan dosen, fisioterapis, perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya. “Membawa semua peralatan canggih pada PON XXI Aceh-Sumut, khususnya alat rehabilitasi,” tegasnya.
Seluruh peralatan canggih dipertunjukkan kepada rombongan Ketum KONI Pusat. Laboratorium Fakultas Kedokteran juga ditinjau. Ketum KONI Pusat merasa puas dengan fasilitas yang ada dan besar kontribusinya terhadap atlet.