Kwartet asal Jatinangor, The Panturas, kembali mengajak pendengar mereka untuk menjelajahi petualangan musikal baru melalui lagu terbaru mereka yang berjudul “Jimat”. Single ini telah dirilis di berbagai platform streaming digital pada 25 Oktober 2024, menandai langkah mereka menuju mini album ‘Galura Tropikalia’ yang direncanakan akan diluncurkan pada November 2024 melalui Los Panturas Ent.
Band ini terdiri dari Kapten Kuya (drum), Bagus (bass), Ijal (gitar), dan Acin (gitar dan vokal) yang tetap setia dengan identitas mereka sebagai pembawa genre surf-rock khas Jatinangor, atau yang sering mereka sebut sebagai “Nangorian surf-rock”. Melalui lagu “Jimat”, mereka tidak hanya mempertahankan ciri khas tersebut, tetapi juga memberikan warna baru dalam aransemen musik.
“Jimat” merupakan single kedua dari The Panturas setelah merilis lagu pertama di bulan yang sama, yang berjudul “Lasut Nyanggut”. Lagu ini berdurasi sekitar tiga menit dua puluh detik dan mengusung pesan yang dalam.
Lagu ini berkisah tentang nasihat yang sering diberikan oleh orang-orang yang lebih tua, seperti orang tua, kakek-nenek, atau kerabat terdekat.
Ijal, sebagai penulis lirik, menyampaikan pesan ini dalam bentuk ungkapan khas Sunda, seperti pepatah “doa indung jadi jimat, doa bapak jadi ubar” yang berarti doa ibu melindungi dan doa ayah menyembuhkan.
Lirik “Jimat” dipenuhi dengan nuansa tradisional yang kuat, mengingatkan pendengar pada mantra-mantra atau “jampé” dalam budaya Sunda.
Dalam proses kreatifnya, The Panturas berkolaborasi dengan beberapa musisi lain yang menambah kekayaan instrumen lagu ini. Ada Andri yang memainkan tarompet pencak, Panji Wisnu pada keyboard dan synthesizer, serta Rezki Delian dari Hockey Hook yang mengisi instrumen bonga.
Salah satu momen istimewa dalam pembuatan lagu ini adalah kolaborasi The Panturas dengan Doel Sumbang, musisi legendaris Sunda yang telah lama menjadi idola Ijal dan Kapten Kuya.
Dengan rilisnya “Jimat”, The Panturas sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah band yang terus berkembang tanpa melupakan akar budaya mereka. Lagu ini dapat didengarkan di berbagai platform streaming digital mulai 25 Oktober 2024, sementara mini album ‘Galura Tropikalia’ akan segera dirilis pada November 2024, didistribusikan oleh La Munai Records dalam format fisik.